JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Menyongsong tahun baru Suro 1957, warga Yogyakarta akan bertapa bisu sambil berjalan kaki keliling benteng Kraton malam ini, Rabu (19/7/23).
Tradisi tahunan ini akan dimulai sekitar pukul 21.00 WIB malam nanti dan masyarakat umum dipersilakan ikut jika tertarik untuk mengikutinya.
Syaratnya, anda harus berpakain seperti abdi dalem, ikut Kirab Budaya Mubeng Beteng atau berkeliling benteng Keraton Yogyakarta dengan berjalan kaki, dan tanpa berbicara sepatah kata pun atau tapa bisu.
Baca Juga: Putri Sulung Sri Sultan HB X Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari Amerika
Paguyuban Abdi Dalem dalam surat undangannya pada warga Yogyakarta, untuk menyambut tahun baru Jawa, Jimawal 1957 itu akan dimulai dari bangsal Pancaniti, Kraton Yogyakarta.
Ketua Paguyuban Abdi Dalem Yogyakarta KRT Kusumonagoro menjelaskan sebelum kirab mubeng beteng warga diharap berkumpul di Bangsa Pancaniti pada malam ini pukul 21.00 WIB.
Diharapkan para peserta mengenakan busana Abdi Dalem Kraton Yogyakarta bagi para abdi dalem dan untuk warga lainnya dipersilakan untuk menyesuaikan diri.
Baca Juga: Sri Sultan HB X Dukung Putri Ariani Sekolah di Amerika dan Bekali Rp 50 Juta
Perhitungan tanggal pada Kelender Jawa dan Kalender Hijriyah sering kali sama namun tidak jarang pula berbeda.
Hal itu salah satunya karena kalender Jawa memiliki perhitungan 3 tahun kabisat dalam 8 tahun sedangkan kalender Hijriyah memiliki hitungan 11 tahun kabisat dalam kurun 30 tahun.
Meski keduanya adalah kalender yang menyandarkan pada perputaran bulan atau qomariyah, memang ada sedikit perbedaan.
Baca Juga: Pamitan pada Sri Sultan, 114 Karbol TNI AU Diminta Jadi Pemimpin yang Tangguh
Di sisi lain, kalender Jawa mengenal kuruf (hitungan 120 tahun) yang menjadi patokan koreksi. ***
*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –e