Gunung Merapi Alami 156 Kali Guguran Lava Selama Sepekan

15 Juli 2023, 09:07 WIB
Gunung Merapi dilihat dari gunung Merbabu, 156 kali guguran lava /BPPTKG

 

 

JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, terjadinya 156 kali guguran lava dari kawah Merapi dalam waktu sepekan, mulai dari hari Jumat (7/7/2023) hingga Kamis (13/7/2023),

 

Guguran lava tersebut, mengarah ke hulu sungai Bebeng sebanyak 152 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dari puncak dan 3 kali mengarah ke hulu sungai Boyong dengan jarak luncur maksimal 800 meter

 

Selain Bebeng dan Boyong, menurut kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa, hari Sabtu (15/7/2023), guguran lava itu juga mengarah 1 kali ke hulu sungai Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak.

Baca Juga: Puncak Gunung Merapi diguncang 1.800 Kali Gempa Selama Sepekan 

“Pada kurun waktu yang sama terdengar 29 kali suara guguran dengan intensitas lemah hingga sedang,” kata Agus Budi Santosa.

 

Sedangkan untuk kegempaan, kepala BPPTKG Yogyakarta itu menyebutkan, telah terjadi sebanyak 978 kali atau lebih rendah dibanding pekan sebelumnya.

 

Kegempaan yang terbanyak adalah Gempa Guguran atau RF (rock fall) sebanyak 911 kali, disusul gempa fase banyak (multiphase) yang terjadi 44 kali, vulkanik dangkal 13 kali, gempa tektonik 8 kali, dan gempa frekuensi rendah 3 kali.

Baca Juga: Gunung Merapi Butuh 90 Sabo Dam, Kaisar Naruhito Kunjungi Sleman 

Sementara, hasil analisis foto udara menunjukkan, kubah lava di puncak gunung Merapi tidak mengalami perubahan yang signifikan.

 

“Kubah barat daya sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah lava tengah sebesar 2.346.500 meter kubik,” katanya.

 

Asap yang keluar tercatat tipis hingg sedang, dengan tekanan lemah hingga sedang, dan ketinggian asap maksimum 175 meter dari puncak.

Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Lahar 34 Aliran dan Guncangkan Gempa 175 Kali 

Asap dengan kolom tertinggi tercatat pada 9 Juli 2023 pukul 05.30 WIB yang lalu. “Kami masih mempertahankan status Siaga atau Level 3,” katanya.

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –e

Editor: Drs Tri Jauhari

Tags

Terkini

Terpopuler