JURNAL SOREANG - Seiring dengan berjalannya waktu, Kota Palembang mulai berbenah di berbagai sektor. Salah satunya sektor pariwisata. Tidak bisa dipungkiri, dengan banyaknya event kelas Nasional yang diadakan di Kota Palembang membuat Pasar 16 Ilir harus direnovasi agar lebih tertata dan meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Palembang.
Dikutip Jurnal Soreang dari salah satu postingan dari akun Instagram Skyscrapercity Palembang @palembang.sumsel.ssci, terlihat video gedung Pasar 16 Ilir Palembang yang sudah direnovasi dan tertata rapi. Tampak view Pasar 16 Ilir yang menghadap Sungai Musi akan dibangun tangga menghubungkan taman Plaza Pasar 16 Ilir. Tangga ini akan mengambil contoh seperti di Sarinah.
Kami mendapatkan informasi bahwa pagi tadi terjadi penggusuran lapak dari pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Pasar 16 Ilir Palembang.
Baca Juga: Mengenal Game Viral Roleplay Di TikTok, Berikut Apa itu Roleplay dan Cara Bermain
Dalam kesempatan kali ini, kami melihat secara langsung keadaan Pasar 16 Ilir pasca digusurnya pedagang kaki lima yang berada di dekat tangga gedung Pasar 16 Ilir, Kota Palembang.
Tampak dari beberapa spanduk dari kelompok aksi para pedagang kaki lima yang meminta kejelasan perihal nasib mereka. Selain itu, tampak juga dari bangunan Pasar 16 Ilir yang sangat kusam dan eksterior yang sedikit kurang terawat.
"Dari saya mulai kerja jam setengah 10 tadi, lapak pedagang kaki lima sekitaran Pasar 16 Ilir sudah digusur," kata Roma, tukang parkir motor sekitaran Pasar 16 Ilir.
Ibu Evi, pedagang buah yang berjualan di sekitar Pasar 16 Ilir ini mengaku sudah mengetahui rencana renovasi Pasar 16 Ilir ini.
"Penggusuran ini sudah mulai sejak sebelum Subuh tadi, sekitar jam 4" buka ibu Evi yang menjajakan buah
"Sudah tau kami, Rencananya emang mau renovasi, kata ada hotel di lantai 3 dan 4, dan lantai 5 untuk restoran," terang Evi yang sudah 20 tahun berjualan di sekitar Pasar 16 Ilir.
"Intinya renovasi Pasar 16 Ilir ini tujuannya agar lebih bagus selain tujuan pariwisata, Apalagi bangunannya di pinggiran Sungai Musi, suasananya lebih terasa" tutup ibu Evi yang menjajakan mangga dan salak.
Baca Juga: PPDB 2023: 20 Rekomendasi SMA dan MA di Kabupaten Lebak Banten, Berikut ini Daftarnya
Selain itu, kami juga punya kesempatan untuk mewawancarai salah satu pedagang kaki lima yang terdampak penggusuran lapak dekat Pasar 16 Ilir.
"Kami disini cuma jualan untuk menghidupi keluarga kami dan tidak mau cari kaya" buka ibu Anita yang berjualan aksesoris pakaian.
"Selama jualaan pasca COVID-19, mulai banyak yang malas ke pasar, Terkadang dalam sehari, kami masih rugi dan balik modal," sebut Anita.
"Kami menolak kalau ditempatkan di lantai 4 dan 5 Pasar 16 Ilir, soalnya akses lantai 4 dan 5 hanya tangga biasa yang menyulitkan kami karena faktor usia," ujar Anita yang sudah berjualan sejak tahun 1993.
"Selain itu, kami juga meragukan para pengunjung karena banyak yang malas mau naik ke lantai 4 dan 5 kalau tidak ada eskalator dan lift," lanjut Anita.
"Kami inginnya diberikan tempat yang layak untuk jualan dan bisa diakses oleh banyak pengunjung, baik selama renovasi maupun pasca renovasi," tutup ibu Anita. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang