Upaya agar Lulusan Terserap Lapangan Kerja, Mahasiswa Vokasi Didorong Ikut Program MSIB, Ini Maksudnya

18 Januari 2023, 21:11 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa program MSIB dirancang untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing global, kompeten baik _hard skills_ maupun _soft skills. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang tahun ini memasuki angkatan empat, terbukti berhasil mengakselerasi tingkat kebekerjaan lulusan.

Mahasiswa vokasi yang mengikuti program MSIB rata-rata memiliki waktu tunggu untuk bekerja hanya satu bulan. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mendorong para mahasiswa vokasi untuk mengikuti program MSIB angkatan keempat yang akan segera dimulai pada Februari 2023.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa program MSIB dirancang untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing global, kompeten baik _hard skills_ maupun _soft skills_.

Baca Juga: Naik Signifikan, Pengusul Program Matching Fund Vokasi 2022, Wow! Meningkat Sampai 300 persen

“Program MSIB merupakan upaya kami (Kemendikbudristek) untuk mendorong perguruan tinggi agar senantiasa berkolaborasi dan bersinergi dengan industri dan mitra,” ujar Kiki saat Sosialisasi Partisipasi Perguruan Tinggi Vokasi dalam Program Flagship MSIB Angkatan 4 melalui kanal Youtube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, pada Rabu 18 Januari 2023.

Dalam perjalanannya, MSIB terbukti memberikan dampak positif, di mana para mahasiswa yang mengikuti MSIB memiliki waktu tunggu yang lebih cepat mendapatkan pekerjaan serta gaji yang lebih tinggi.

Dirjen Kiki menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi tim MSIB, mahasiswa yang baru lulus rata-rata memiliki waktu tunggu untuk bekerja sekitar empat bulan.

Sementara untuk besaran gaji, gaji yang diterima umumnya sekitar 0,72 kali Upah Minimum Provinsi (UMP).

Baca Juga: Kemendikbudristek dan LPDP Kirim 194 Dosen Vokasi Berangkat ke Luar Negeri, Ini Tujuannya

“Para alumni program MSIB selain lebih cepat mendapatkan pekerjaan, mereka juga memperoleh gaji yang lebih tinggi, yakni 1,78 kali UMP,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Dirjen Kiki meminta para pimpinan perguruan tinggi serta dosen untuk mendukung dan mengizinkan para mahasiswanya memanfaatkan dan mengikuti program MSIB angkatan keempat ini.

“Apalagi, bagi mahasiswa vokasi, magang merupakan hal wajib. Melalui program MSIB, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan magang di industri-industri dan mitra-mitra yang sudah dikurasi,” ujarnya.

Baca Juga: Majukan Industri Fesyen Vokasi lewat Implementasi Merdeka Belajar dan Kolaborasi Antarmitra

Menurut Kiki, dukungan perguruan tinggi, para dosen, dan kepala program studi sangat diperlukan oleh para mahasiswa agar mereka berani dan lebih percaya diri untuk mengikuti program MSIB.

Dukungan kampus utamanya adalah terkait dengan konversi SKS bagi para mahasiswa yang kerap menjadi kendala bagi mahasiswa. “Masih banyak perguruan tinggi yang belum mengonversikan program MSIB mahasiswa ke dalam 20 SKS dengan berbagai alasan,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja mengatakan, melalui program MSIB, para mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), serta merasakan atmosfer industri dan berbagai hal yang tidak didapatkan di kampus.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler