Hari Santri 2022: Peringatan Dimeriahkan dengan Kegiatan Unik Seperti Digitalisasi Arab Pegon Hingga Mayoran

19 Oktober 2022, 06:03 WIB
Hari Santri 2022: Peringatan Dimeriahkan dengan Kegiatan Unik Seperti Digitalisasi Arab Pegon Hingga Mayoran /Kemenag.

JURNAL SOREANG- Mungkin Anda baru mendengar adanya huruf Arab Pegon maupun mayoran. Apa itu?

Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono Abdul Ghofur mengatakan,  sejumlah kegiatan akan digelar sebelum acara puncak Hari Santri pada 22 Oktober 2022 mulai digitalisasi aksara arab pegon hingga mayoran.

"Insya Allah akan ada rangkaian Hari Santri sejak 17 Oktober di Taman Lapangan Banteng," ujar dia dilansir dari Antara.

Baca Juga: Hari Santri 2022: Berikut Makna dari Tema dan Logo Hari Santri Tahun Ini, Sarat Nilai Perjuangan

Ia mengatakan rangkaian acara peringatan Hari Santri tahun ini akan berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satunya soal kongres digitalisasi aksara Arab pegon. Mungkin masih asing soal makna Arab Pegon ini.

Menurut dia, aksara Arab pegon merupakan salah satu warisan budaya yang otentik karya masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren.

Baca Juga: Hari Santri 2022: Meski Kerap Dianggap Tradisional dan Tertinggal, Pesantren Punya 4 Keunggulan, Apa Saja?

Karena modernisasi, kata dia, aksara Arab pegon kurang dikenal luas oleh masyarakat.

"Alhamdulillah pesantren masih nulis pegon ini, arab pegon. Karena Arab pegon ini banyak variannya, maka pada kongres aksara pegon ini salah satu bahasannya soal standardisasi Arab pegon," katanya.

Kegiatan lainnya dalam rangkaian Hari Santri, yakni isu lingkungan.

Waryono mengatakan bahwa pesantren dari tahun ke tahun terus memiliki santri yang kian banyak.

Baca Juga: Jelang Hari Santri Nasional 22 Oktober, Cak Imin: Santri Masa Depan Bangsa dan Pemerintah harus Mendukung

Untuk itu, pengelolaan lingkungan seperti sanitasi mesti menjadi perhatian agar tak menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Bagaimana pengelolaan limbahnya, dibuang ke mana, dijadikan apa? Ini tentu pesantren harus menjadi problem solver (bagian solusi) bukan part of solver," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan akan ada pemeriksaan kesehatan secara gratis. Masyarakat akan dilayani oleh sejumlah dokter yang pernah mendapatkan beasiswa santri berprestasi.

Baca Juga: Guru Ngaji dan Takmir Masjid Terima Insentif BAZNAS Kabupaten Bandung, Novi: Iuran Santri Cuma Rp500 Per Hari

Para dokter adalah mereka yang pernah menimba ilmu di pesantren, sehingga pendekatan tidak hanya dalam sisi medis, tapi melibatkan sosial, kultur, lingkungan, hingga agama.

"Kalau diperiksa sama dokter dari santri semoga jadi cepat sembuh dengan pendekatan-pendekatan itu," kata dia.

Di samping itu, akan ada sertifikasi halal dari 17-22 Oktober 2022. Masyarakat atau pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang ingin mendapatkan sertifikat halal bisa melalui skema self declare.

Baca Juga: Miris! Ratusan Santri Al Kasyaf Cileunyi Dipulangkan Tanpa Batas Waktu Akibat Pesantren Krisis Keuangan

"Kami ingin menjadikan Indonesia ini sebagai pusat halal dunia. Dari sisi modal sosial kita sudah cukup, karena kita masyarakat Muslim terbesar di dunia. Hanya secara kelembagaan dan struktur ini belum," kata dia.

Waryono melanjutkan akan ada acara mayoran pesantren. Maksudnya, makan secara bersama-sama dalam satu lokasi yang sama tanpa memandang strata sosial masyarakat. Mayoran ini merupakan tradisi turun-temurun di pesantren.

"Kalau orang di luar berbicara kesetaraan, di pesantren itu sudah dipraktikkan. Kami akan memberikan makan gratis kepada masyarakat sepanjang rangkaian hari santri mulai tanggal 18 Oktober," kata dia.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler