Menteri Agama RI Yaqut Cholil, Kemenag Memberikan Dukungan Penuh dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting

7 Oktober 2022, 06:10 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil, Kemenag Memberikan Dukungan Penuh dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting /Jurnal Soreang/Tenang Safari/Media Center BKKBN/

JURNAL SOREANG — Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin Bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menggelar kegiatan acara Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting Kamis, 6 Oktober 2022.

Acaranya dipusatkan di Istana Wakil Presiden dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dan ketua kelompok kerja penyuluh agama dari 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting, pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam, para penyuluh agama, Da’i, dan Da’iyah.

 

Baca Juga: Dharma Pertiwi dan BKKBN Langsung Tinjau Keluarga Berisiko Stunting di Jawa Barat

Dalam kesempatan tersebut Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, acara Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting merupakan penjabaran dari perintah agama.

Menteri yang akrab disapa Gus Yaqut ini menyebut Islam memerintahkan agar tidak mewariskan generasi yang lemah.

Kemenag sendiri memberikan dukungan penuh kepada BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting demi terciptanya generasi yang unggul demi kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Momen Hari Keluarga Nasional, BKKBN Bantu NIB untuk Keluarga Akseptor KB
“Kami akan terus memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat bersama para Da’i dan Da’iyah. Kita juga terus akan meningkatkan kualitas bimbingan di masyarakat,” kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut juga menegaskan telah melakukan penguatan kepada petugas Kantor Urusan Agama (KUA) untuk memberikan bimbingan perkawinan dengan memasukan materi stunting kepada calon pengantin.

Lebih jauh dia menambahkan, sudah sangat tepat jika pemerintah melibatkan penyuluh agama, Da’i dan Da’iyah dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Mereka bisa mengambil peran dalam setiap ceramah, kotbah, tausiah kepada masyarakat agar pemahaman tentang stunting ini bisa lebih mudah dimengerti.

Baca Juga: Momen Harganas XXIX! Uu Ruzhanul Ulum; Perkokoh Hakikat Sebuah Keluarga

“Narasi yang dibangun untuk menyadadarkan pentingnya stunting menurut hemat kami adalah narasi yang pernah disabdakan langsung oleh Nabi Muhammad SAW yaitu mukmin yang lebih baik dan kuat itu lebih dicintai oleh Allah SWT daripada mukmin yang lemah. Salah satu upaya untuk menjadi mukmin yang dicintai Allah tentu dengan cara tumbuh optimal baik secara fisik maupun mental,” jelasnya.

Dalam membangun narasi tersebut, tentu tidak mudah terangnya, perlu individu-individu yang tulus dan ikhlas mengabdi.

Hal tersebut tentunya dimiliki oleh para penyuluh agama yang sudah teregistrasi di Kementerian Agama yang saat ini jumlahnya telah mencapai 50.000.

“Kemenag telah menjadikan isu ketahanan keluarga ini termasuk di dalamnya kesehatan sebagai program prioritas dan kita tahu Bersama, keluarga adalah institusi yang menjadi awal lahirnya generasi penerus bangsa. Dari keluarga inilah awal mendapat pendidikan dan bimbingan terbaik. Oleh karena itu mempersiapkan keluarga yang baik harus dimulai dari edukasi yang komprehensif tentang keluarga dan aspek-aspek terkait,” ujar dia.

Baca Juga: Sesi Latihan Terakhir Persib Bandung Sebelum Libur Tiga Hari, Apa Saja Menunya?

Gus Yaqut berharap dengan diselenggarakannya Halaqoh Nasional ini, masyarakat akan lebih sadar mengenai bahaya stunting lewat peran tokoh agama yang dapat diadopsi lewat kotbah Jumat dan kegiatan keagamaannya lainnya sehingga keluarga Indonesia benar-benar mempersiapkan diri sebagai keluarga yang kuat secara mental, material, dan spiritual. ***

Editor: Tenang Safari

Sumber: Media Center BKKBN

Tags

Terkini

Terpopuler