Wapres Ma’ruf Amin; Upaya Percepatan Penurunan Stunting Penting Melibatkan Tokoh Agama

6 Oktober 2022, 19:13 WIB
Wapres Ma’ruf Amin; Upaya Percepatan Penurunan Stunting Penting Melibatkan Tokoh Agama /Media Center BKKBN / Jurnal Soreang/ Tenang Safari/

JURNAL SOREANG — Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menggelar acara Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting, Kamis, 06 Oktober 2022.

Acara yang dipusatkan di Istana Wakil Presiden ini digelar secara hybrid dan mengundang Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dan ketua kelompok kerja penyuluh agama dari 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting, pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam, para penyuluh agama, Da’i, dan Da’iyah.

Baca Juga: Lewat Seminar dan Pelatihan, FK-RASI Ungkap Cara Jadi Pebisnis Makanan Anti Stunting

Dalam sambutannya Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, dalam waktu dekat Indonesia akan menyambut puncak bonus demografi dimana penduduk produktif diprediksi akan mencapai dua kali lipat daripada penduduk usia anak dan lanjut usia.

Namun di tengah peluang tersebut, Indonesia dibayangi fenomena stunting berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang mencatat satu dari empat balita Indonesia masih mengalami stunting.

Beliau menyampaikan, stunting berpotensi mendatangkan efek berlipat karena mengganggu perkembangan otak anak hingga mengancam raihan produktifitas ketika dewasa kelak.

Ini artinya stunting bukan hanya sekedar isu kesehatan melainkan masalah kemanusian yang dapat menghambat perekonomian dan masa depan pembangunan negara.

Baca Juga: 5 Tips Menyusui untuk Ibu Muda agar Dapat Meningkatkan Kesehatan Sang Bayi

“Pemerintah secara agresif telah mengambil langkah penanganan stunting dengan target stunting 14 persen pada 2024. Kerja cepat, kerja cerdas dan terpenting kerja kolaborasi sangat dibutuhkan. Semua pihak harus ikut berpartisipasi aktif tak terkecuali tokoh agama, penyuluh agama, Da’i, dan Da’iyah, semuanya harus aktif membantu,” kata Wapres Ma’ruf dalam sambutannya.

Berdasarkan survei terhadap 146 negara tahun 2021, Indonesia masuk dalam peringkat ketujuh negara paling religius. Sekitar 87 persen penduduk Indonesia adalah beragama Islam.

Untuk itu peran tokoh agama, pimpinan ormas Islam, penyuluh agama, Da’i, dan Da’iyah sangat strategis dalam mengedukasi masyarakat melalui pendekatan keagamaan mengenai dampak negatif stunting.

“Saudara-saudara adalah penyampai nilai-nilai dan pesan keagamaan di masyarakat sekaligus sebagai sumber ilmu, pendidik juga, penggerak juga, dan teladan bagi umat,” ucapnya.

Baca Juga: Pahami! Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Asam Urat, Begini Menurut Ahli Medis

Ma’ruf Amin menyampaikan, dalam Islam, Jihad bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk oleh ulama untuk menyampaikan sesuatu yang bermanfaat. Oleh karena itu peran Da’i, Da’iyah, penyuluh agama sangat vital karena hadir langsung di tengah-tengah masyarakat melalui ceramah, kotbah, tausiah yang menjadi media pendidikan efektif untuk meneruskan pesan-pesan kebaikan kepada umat, termasuk edukasi bahaya stunting dan cara mencegahnya.

Upaya percepatan penurunan stunting, juga sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Islam. Dalam Al-Qur’an Wapres menyebut bahwa sangat merugi jika dalam suatu peradaban meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang tidak sejahtera.

“Dalam arti yang sangat luas kalau kesehatan lemah, pendidikan lemah, ekonomi lemah, stunting itu akan berdampak bukan hanya kesehatan tapi juga kepada ekonomi, pendidikannya pun menjadi tidak baik, stunting akan menjadi sumber malapetaka kalau kita tidak atasi,” jelas Wapres Ma’ruf.

Wapres pun berpesan kepada Da’i, Da’iyah dan penyuluh agama dalam dakwahnya untuk mendorong upaya percepatan penurunan stunting melalui enam prinsip.

Baca Juga: Timnas Indonesia Selangkah Lagi Lolos ke Putaran Final AFC U-17 Asian Cup 2023, Begini Prediksinya

Pertama, mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Kedua, ajakan untuk makan makanan yang bergizi terutama kepada Ibu hamil, Ibu menyusui, dan bayi hingga usia dua tahun yang menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan agar terhindar dari stunting.

Ketiga berikanlah anak pengasuhan yang baik, orangtua harus mengasuh anak-anaknya dengan tanggungjawab, lahir batin, dunia dan akhirat.

Keempat, terkait pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, makanan pendamping ASI selama enam bulan serta konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri, calon pengantin dan Ibu hamil.

Kelima, terkait mencegah perkawinan anak dan yang terakhir Wapres berpesan kepada semua tokoh agama untuk menyampaikan dakwahnya dengan ucapan yang santun berdasarkan pendekatan-pendekatan agama yang mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.***

Editor: Tenang Safari

Sumber: Media Center BKKBN

Tags

Terkini

Terpopuler