Sempat Ungkap Kebrutalan Suporter saat Tragedi Stadion Kanjuruhan, Benarkah Ibu Penjual Dawet Gate 3 Fiktif?

5 Oktober 2022, 09:58 WIB
Ibu yang mengaku penjual dawet di Gate 3 Stadion Kanjurhan sempat ungkap kebrutalan suporter terhadap polisi, benarkah fiktif? /Dok. PMJ News/

 

JURNAL SOREANG – Ibu yang mengaku sebagai penjual dawet di Gate 3 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur viral di media sosial.

Pasalnya, ibu yang mengaku sebagai penjual dawet tersebut mengungkapkan kebrutalan para suporter terhadap polisi pada saat terjadinya tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Sosok ibu penjual dawet yang hingga saat ini belum diketahui indentitasnya itu mengatakan bahwa pada saat tragedi Stadion Kanjuruhan, para suporter berdesakan menghindari gas air mata.

Baca Juga: Trauma! Polisi Ungkap Lesti Kejora Ogah Serumah dengan Rizky Billar, Usai Alami Dugaan KDRT

Selain itu, ia juga mengaku menolong polisi dan mengetahui kondisi beberapa polisi yang dipukuli oleh para suporter di Stadion Kanjuruhan tersebut.

“Yang lebih parah itu akhirnya mereka uyel-uyelan keluar, karena menghindari gas air mata. Nah gas air matanya sih sebetulnya gak terlalu anu kok.

Cuman ini uyel-uyelane karo sodok-sodokane karo jejeg-jejegane sesama suporter. Terus di pintu 3 sebelah kiri warung saya itu ada anak kecil terjepit.

Baca Juga: Akui Salah Buat Konten Prank Polisi Atas Laporan KDRT Bersama Paula Verhoeven, Baim Wong: Saya yang Punya Ide

Ditolonglah sama polisi, pak Arif namanya polisi Batu. Terus ditolong dilindungi dibawa tapi wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh,” katanya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari TikTok @hansright pada Rabu, 5 Oktober 2022.

Ibu dawet tersebut mengatakan bahwa suporter sebelumnya tragedi maut Stadion Kanjuruhan terjadi ada yang mulutnya bau alkohol, ia pun menduga bahwa orang tersebut sempat minum minuman keras.

Bahkan ibu penjual dawet tersebut mengaku sempat menolong seseorang dalam tragedi maut Stadion Kanjuruhan tersebut dan yang telah ditolongnya tersebut adalah pemabuk.

Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kelinci, Naga, Ular Hari Ini, Nikmati Malam Romantis Berdua

“Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol, yang saya tolong itu mas Nawi itu juga pemabuk. Itu temennya Wenda, Wenda iku koncoku juga.

Lah si pak Arif ini nolong tapi dipukuli kepalanya, kenapa saya tahu? Karena saya selamat kan di toko saya. Polisi ini tak selamatkan,” kata ibu dawet.

Ia kemudian menjelaskan bahwa polisi bernama Arif yang menolong anak kecil perempuan lari ke untuk menyelamatkan diri dan anak yang ditolongnya itu ke toko dawet karena dikejar suporter.

Baca Juga: Jadwal Tayang Drama Korea Love Is For Suckers Lengkap Eps 1-16, Dibintangi Choi Siwon dan Lee Da Hee

Bahkan ibu dawet mengatakan pak Arif tak hanya dikejar tapi juga dipukuli oleh suporter Aremania.

“Saat itu, dawetku iki, aku dodolan dawet kate di kerprukne yo aku loh, iki dawet mas ojo-ojo yo terus di dele.

Abis itu si anak kecil ini sama pak Arif ini diraupi, dicuci mukanya di tokoku mas. Dadi terus masuk jik uber bocah sing iki mau jaran kepang kalap ngunu kae.

Dia sembarang wong digepuki, diantemi, terus ditambah lagi, tambah lagi, tambah lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Semarang dan Sekitarnya, Selasa 4 Oktober 2022 dan Doa Saat Bercermin

Selain meminum alkohol, ibu dawet mengatakan bahwa para suporter banyak juga yang mengonsumsi obat terlarang.

“Karena mereka mabuk dan banyak yang konsumsi obat terlarang. Akhirnya polisi tadi yang namanya pak Arif itu masuk ke toko kita selamatkan.

Dia nangis kasian tapi anak perempuan tadi terselamatkan. Kepalanya benjol-benjol mas,” katanya.

Baca Juga: Super Praktis! Resep Strawberry Overnight Oats, Menu Diet untuk Stok Sarapan

Selain pak Arif, ia juga menjelaskan beberapa polisi dan polwan lainnya yang diburu oleh suporter di Stadion Kanjuruhan pada saat tragedi maut itu terjadi.

“Terus yang kedua polisi Sumbermanjing, saya hafal orangnya tapi lupa namanya sampe bajunya itu loh, mbak polwan-polwan itu yang masuk ke situ kita copoti semua bajunya kasian, dauber mas karo suporter .

Terus polisi yang di atas tribun dari Trenggalek itu dihajar abis-abisan, yang jaga itu beli kopi sebelum masuk,” lanjutnya, kata ibu dawet melalui rekaman suara yang viral.

Baca Juga: Penyebab Kesemutan Menurut Dokter Zicky Yombana, Benarkah Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius pada Tubuh?

Menurut ibupenjual dawet tersebut baik polisi dan suporter tidak bisa disalahkan dalam tragedi yang sudah menelan lebih dari 100 korban jiwa tersebut.

Namun ia menekankan bahwa suporter tidak menerima kekalahan Arema FC di kendang sendiri saat melawan Persebaya Surabaya.

“Makanya kita itu gak bisa menyalahkan polisinya, juga gak bisa menyalahkan suportenya. Karena suportenya itu, intinya di aitu gengsi kenapa bisa kalah di kendang sendiri,” ungkapnya.

Baca Juga: Benarkah Gilang Dirga Tahu Tabiat Rizky Billar? begini Tanggapannya Soal Isu KDRT yang Dialami Lesti Kejora

Ibu penjual dawet itu mengatakan bahwa dirinya sehari-hari berjualan di sebelah pintu Gate 3 Stadion Kanjuruhan, Malang, tidak hanya dawet, ibu itu pun mengaku bahwa dirinya menjual kopi.

Namun, netizen yang sering mengunjungi Stadion Kanjuruhan bahwa sebelum kompetisi Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir ricuh pada Sabtu, 1 Oktober 2022 mengaku tidak pernah bertemu dengan sosok ibu penjual dawet tersebut.

Diketahui bahwa di bagian luar Stadion Kanjuruhan ada beberapa kios yang diisi oleh para pedagang. Para pedagang tersebut mengaku sudah lama berjualan di Stadion Kanjuruhan, baik sedang musim pertandingan maupun tidak.

Baca Juga: Film Horor Pamali Kisahkan Apa? Berikut Sinopsis dan Jadwal Tayangnya di CGV Bandung

Para pedagang yang mengetahui viralnya rekaman kesasksian ibu penjual dawet pun mengaku tidak pernah menemukan sosok penjual dawet di Gate 3 dan di wilayah Stadion Kanjuruhan.

Bahkan ada pedagang di Stadion Kanjuruhan yang sudah berdagang selama belasan tahun lalu.

Mereka juga heran dengan munculnya sosok ibu penjual dawet tersebut, karena selama mereka berdagang mengaku tidak pernah bertemu dengan sosok pedagang dawet dan tidak pernah ada gerobak atau kios yang menjual dawet di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Baca Juga: Mengaku Tak Miliki Banyak Waktu, Lionel Messi Fokus dengan Persiapan Jelang Piala Dunia 2022 Qatar

Sedangkan di pintu Gate 3 Stadion Kanjuruhan diketahui hanya ada penjual furniture, terlihat dari rekaman video yang viral di TikTok.

Dalam rekaman video tersebut, Gate 3 Stadion Kanjuruhan juga terlihat ada beberapa furniture yang konon katanya sudah berjualan sejak lama di tempat itu.

Sehingga kesaksian ibu yang mengaku penjual dawet di Gate 3 Stadion Kanjuruhan tersebut menjadi tanda tanya besar bagi netizen.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV, Rabu, 5 Oktober 2022: Liga Champions: RB Leipzig vs Celtic dan Chelsea vs AC Milan

Banyak yang penasaran dengan identitas sebenarnya dari sosok ibu penjual dawet yang kini viral di media sosial tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: TikTok

Tags

Terkini

Terpopuler