Bjorka Ungkap Pembunuh Munir, sang Hacker Beberkan Soal Kasus Kematiannya yang Masih Jadi Misteri

12 September 2022, 20:01 WIB
Hacker Bjorka mengungkap soal pembunuh Munir dan mengungkap kronologi kasus kematiannya yang hingga saat ini masih menjadi misteri. /TG/

 

JURNAL SOREANG – Bjorka semakin menjadi sorotan usai meretas situs Pertamina.

Pasalnya Bjorka, sang hacker yang tidak diketahui kebenaran identitasnya tersebut juga turut membongkar kasus kematian Munir.

Bahkan Bjorka pun membeberkan kronologi kematian Murnir dan menyebutkan sosok pembunuhnya.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Kadar Kolestrol Tinggi dalam Tubuh, Ternyata Bukan Hanya Berasal dari Makanan Berlemak

Bahkan warganet mempertanyakan siapa sosok Bjorka tersebut, dan bagaimana sikap pemerintah dalam menghadapinya.

Tidak sampai disitu, Bjorka juga menyinggung kasua pembunuhan Munir yang hingga saat ini masih menjadi misteri.

Kematian Munir memang sempat membuat masyarakat Indonesia geram, bahkan hingga saat ini masih mempertanyakan siapa dalang dibalik kasus yang disebut-sebut sebagai pembunuhan berencana itu.

Baca Juga: Rincian Lengkap! Harga Emas Antam 12 September 2022 Hari Ini, Stabil di Level Rp947 Ribu per Gram

Melalui cuitan Twitter, Bjorka membeberkan kasus pembunuhan Munir, hal ini juga yang membuat warganet memberikan apresiasi atas keberaniannya.

Cuitan Bjorka di Twitter mengenai kasus kematian Munir ditulis dalam bahasa Inggris.

Bjorka yang tidak diketahui identitas sebenarnya tersebut mengatakan bahwa sosok pembunuh dalam kasus kematian Munir tengah dianntikan banyak orang.

"Yea I know you guys have been waiting for this. So, who killed this good man?

Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Hari Ini, Waktu Terbaik untuk Sebuah Rencana Perjalanan

(Ya aku tahu kalian telah menunggu ini. Jadi, siapa yang membunuh pria baik ini?),” tulisnya, dikutip oleh JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @bjorkanism pada Minggu, 12 September 2022.

Kemudian Bjorka mengatakan bahwa sosok pembunuh Munir yakni bernama Muchdi Purwopranjono.

Nama yang disebutkan Bjorka sebagai pembunuh Munir tersebut, diketahui kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.

"I will give you a name if you ask who was behind Munir's murder. He is Muchdi Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party.

Baca Juga: Prediksi Liga Champions Viktoria Plzen vs Inter Milan, Jadwal, Kabar Tim, Head to Head dan Susunan Pemain

(Aku akan beri sebuah kalian nama jika kalian tanya siapa di balik pembunuhan Munir.

Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya)," kata Bjorka.

Sontak warganet pun dibuat terkejut dengan keterangan yang disampaikan oleh Bjorka melalui Twitter.

Pasalnya, hingga kini kasus kematian Munir dinilai masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Baca Juga: Dirumorkan Akan Kolaborasi dengan Grup Kpop BLACKPINK, Dixie D'Amelio Beri Klarifikasi! Benarkah?

Tak sedikit warganet yang mendukung Bjorka untuk membongkar lebih dalam misteri kematian Munir dan hal apapun yang menjadi rahasia negara.

Akan tetapi di sisi lain, ada juga warganet yang takut jika semua data milik pemerintah dan masyarakat diretas bisa menyebkan kerugian bersama.

Semenatar itu dikutip dari Telegraf Bjorka, kronologi kasus kematian Munir pun turut diungkap.

Sebagai informasi, Munir merupakan koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS.

Baca Juga: 12 Bahan Alami Penurun Kadar Asam Urat, Dokter Ema Surya Pertiwi Ungkap Manfaat Kandungan dan Cara Konsumsinya

KontraS juga merupakan Komisi yang sangat vokal itu berhasil mengungkapkan bahwa Tim Operasi Mawar adalah pelaku penculikan 13 aktivis pada periode 1997-1998.

Pada tahun tersebut, KontraS kerap menerima laporan orang hilang yang diduga menjadi korban penculikan.

Kondisi tersebut mungkin berat bagi Muchdi Purwopranjono, karena pada saat itu ia harus diberhentikan dari jabatan barunya.

Muchdi Purwopranjono pun diberhentikan dari jabatan barunya tersebut selama 52 hari.

Baca Juga: Ide Menu Makan Siang Hari Ini: Resep Udang Goreng Asam Pedas Lezat Mudah dan Praktis Dibuat

Dinilai bahwa kondisi tersebut membuat Muchdi Purwopranjono menjadi tidak menyukai Munir.

Lalu, Muchdi Purwopranjono diangkat menajdi Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN Deputi V pada 27 Maret 2003 silam.

Menurut sang hacker Bjorka mengklaim bahwa posisi Muchdi Purwopranjono yang sebagai Kepala BIN tersebut bisa dimanfaatkan untuk memberhentikan Munir.

Diketahui bahwa pada saat itu, Munir merupakan sosok yang aktif dan mendapat dukungan dari masyarakat.

Baca Juga: Benarkah Membasuh Miss V Usai Hubungan Intim Bisa Cegah Kehamilan? Inilah 6 Fakta Ilmiah Bercinta

Semenatara bagi Muchdi Purwopranjono menurut Bjoka, aktivitas Munir tersebut justru merugikannya.

"A position that opens up many opportunities to stop the activities of the victim of the late Munir that has harmed the defendant.

(Posisi yang membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas korban Munir yang telah merugikan terdakwa)," kata Bjorka.

Untuk membunuh Munir, Muchdi Purwopranjono disebut-sebut menggunakan jaringan non-organik BIN yakni Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai pilot PT Garuda Indonesia Airways.

Baca Juga: 2 Posisi Hubungan Ini Diklaim Bikin Istri Cepat Hamil, Fakta Ilmiah Ungkap Tak Hanya Memicu Orgasme

Berdasarkan informasi bahwa pada saat itu Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia untuk melanjutkan studinya.

Sedangkan Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di bidang Corporate Security.

Budi Santoso pun sempat mempertanyakan untuk apa dirinya ditempatkan pada bagian tersebut.

Pollycarpus sebenarnya tidak menjelaskan maksud aslinya, akan tetapi beberapa hari kemudian ia memutuskan untuk berterus terang bahwa dirinya mendapat tugas dari Muchdi untuk membunuh Munir.

Baca Juga: Kasus Kematian Brigadir J : Kuat Ma'ruf, Bharada E, Brigadir RR di cek Alat Pendeteksi Kebohongan, Hasilnya ?

Surat tersebut ditandatangani dan dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VII/2004 yang kemudian diserahkan Pollycarpus kepada Indra Setiawan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airways.

Sebelumnya, Pollycarpus telah memastikan keberangkatan Munir dengan menelepon istri Munir yang bernama Suciwati.

Kemudian ia menjawab bahwa keberangkatan Munir akan dilaksanakan pada Senin, 6 September 2004 lalu dengan nomor penerbangan Garuda Boeing 747-400 GA-974.

Setelah berhasil satu pesawat, Pollycarpus membawa Munir ke Coffee Bean melalui Gate 42 saat mendarat di Bandara Changi Singapura.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Arema FC VS Persib Bandung Segera Tayang di Indosiar Saksikan Liga 1 Indonesia di sini

Saat Munir menunggu Pollycarpus yang memesan dua minuman, ia tak mengetahui bahwa salah satunya telah diberikan racun arsenik.

Kemudian, Munir dinyatakan meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda.

Jenazah Munir pun langsung diautopsi oleh otoritas Belanda untuk memastikan penyebab kematiannya.

Dari hasil autopsi, tubuh Munir disebutkan mengandung 3,1 milligram racun arsenik.

Baca Juga: Benarkah Kolesterol Bisa Sebabkan Benjolan pada Bagian Tubuh? Dokter Ema Surya Pertiwi Ungkap Alasan Ilmiahnya

Masyarakat Indonesia pun dibuat geram dengan kabar kematian Munir dan mendesak pemerintah untuk turun tangan.

Namun hingga saat ini kebenaran soal pembunuh pada kasus kematian Munir masih menjadi tanda tanya besar.

Tidak hanya itu, hingga saat ini sosok Bjorka yang merupakan hacker pembongkar kasus kematian Munir tersebut belum diketahui kebenarannya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler