JURNAL SOREANG - Wakil Ketua DPR RI, Muhaimain Iskandar memberi apresiasi terhadap pelaksanaan haji musim 2022.
Ia menilai pelaksanaan musim haji pertama sejak 2 tahun pandemi COVID-19, hanya terkendala masalah Haji Furoda atau Mujamalah.
Di luar itu, kinerja haji di tahun ini dinilai sangat baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Setelah dua tahun pandemi, kita bersyukur semua dimonitor, kita ikut. Semua berjalan lancar. berbagai hambatan di lapisan paling bawah tidak muncul," kata Gus Muhaamin sebagaimana dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari situs haji.kemenag.go.id pada Rabu, 6 Juli 2022.
"Di lapisan elit muncul sedikit isu furoda. Tapi semua liku-liku lancar," imbuhnya.
Seperti dikethau bahwa, Haji non kuota tersebut sempat mengalami masalah penerbitan Visa.
Namun sehari sebelum tanggal penutupan atau penutupan Bandara Jeddah, akhirnya Visa Haji Furoda menuai kepastian.
Lebih lanjut ia juga menambahkan pemerintah dapat menanggapi kebijakan penambahan kuota haji yang diberikan Kerajaan Arab Saudi.
"Penambahana menyimpulkan 10 ribu juga bisa kita putuskan dengan cepat,".
Baca Juga: Hubungan dengan Pemain dan Fans Sudah Tidak Harmonis! Nicolo Zaniolo Makin Ngebet Pindah ke Juventus
Selanjutnya Muhaiman secara khusus menyampaikna terimakasih serta ucapan selamat kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang telah sukses melaksanakan program ibadah Haji tahun ini.
"Selamat kepada Pak Menteri Agama dan seluruh jajaran, para rombongan Amirul Hajj yang telah melaksanakan dengan baik. Saya mendangar dua ribu lebih petugas haji yang disiapkan dan dilaksanakan secara rapi," ungkapnya.
"Kita apresiasi seluruh petugas dari yang paling bawah sampai menteri semua berkoordinasi dan terawasi dengan baik," lanjutnya.
Pelaksanaan haji tahun ini, menurutnya masih sangat relevansi dengan Undang-Undang kendati kebijakan Kerajaan Arab Saudi yang terus mengalami perubahan.
"Beberapa kali ada isu swastanisasi, kita bersyukur pelaksanaan kita masih baik, jemaah dapat subsidi yang bagus dari seluruh sistem yang ada. Ini bukti UU kita masih relevan sembari mengantisipasi perubahan kinerja Arab Saudi yang terus berubah," imbuhnya.
" Ini momentum kita semua bahwa sistem yang kita pilih di mana negara terlibat langsung menjadi bagian pelaksana utama seluruh pelaksanaan haji terus diuji sejarah," ungkapnya.
Selain itu Muhaiamin juga mengapresiasi terhadap minimnya jumlah jemaah haji yang batal berangkat tahun ini, yang mana berdasarkan data hanya berada diangka 0,17 persen saja.
Sedangkan untuk jumlah keseluruhan jemaah haji yang telah tiba di tanah suci berdasaran data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu menunjukan sebanyak 92.825 persen.
Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding lima tahun terakhir.***