Penggunaan Internet Kalangan Muda Kita Capai 8 Jam Lebih Per Hari, Ini Dimanfaatkan untuk Kampanye Pancasila

3 Juli 2022, 08:54 WIB
Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) “Pelajar Pancasila Bangga Punya Pancasila” yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Kamis (30/6). /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek menggelar kegiatan kampanye digital (_Digital Campaign Activity_). Kampanye ini bertujuan untuk mendorong rasa bangga generasi muda terhadap Pancasila.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Penguatan Karakter (Kapuspeka) Hendarman menjelaskan,  kampanye ini menyasar para pelajar pada jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, dan perguruan tinggi yang aktif menggunakan media digital.

“Kami di Puspeka ingin memunculkan kecintaan, kebanggaan dengan Pancasila. Kami pilih kampanyenya digital karena ini adalah medium yang sangat dekat dengan generasi muda. Strategi ini dibuat untuk membangun perhatian yang melibatkan pelajar melalui aktivasi kreasi,” tuturnya dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) “Pelajar Pancasila Bangga Punya Pancasila” yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Kamis 30 Juni 2022.

Baca Juga: Dorong Generasi Muda Bangga Punya Pancasila, Puspeka Kemendikbudristek Gelar Kampanye Digital

Lebih lanjut Kapuspeka mengutip hasil penelitian dari We Are Social pada Februari 2022, rata-rata penggunaan internet per harinya usia 16-48 tahun adalah 8 jam 36 menit.

Menurut Hendarman, sangat disayangkan kalau potensi ini tidak digunakan untuk hal positif salah satunya adalah untuk menambah kecintaan terhadap Indonesia. Kegiatan kampanye digital dalam bentuk aktivitas kreasi yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi generasi muda dalam memaknai nilai luhur Pancasila.

“Dengan cara yang menarik yakni menampilkan kemampuan artistik dan kreatif ini, harapannya generasi muda akan bersama-sama menjadi bagian dari kampanye. Dengan demikian, mereka bisa memahami nilai luhur Pancasila dan mampu melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam menjunjung ideologi bangsa dan negara,” ujar Hendarman.

Baca Juga: Siapa Bilang Belajar Pancasila Membosankan? ini Kata Nadiem Makarim yang Akan Buat Belajar Menyenangkan

“Biarkan anak-anak kita bertanya karena ini proses mereka bernalar kritis, berikan motivasi anak-anak untuk banyak mencoba bersama lingkungannya untuk memahami nilai gotong royong. Kita juga harus melihat situasi yang terjadi di luar negara kita (untuk belajar). Kita harus berakhlak mulia kepada Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan negara. Kita dengan banyak coba jadi mandiri untuk berkarya. Proses yang komprehensif inilah yang mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang keberhasilannya akan sangat tergantung pada sinergi antartiga ekosistem pendidikan,” ditambahkan Kapuspeka.

Gelaran Aktivasi Kreasi sudah dilakukan sejak tanggal 8-26 Juni 2022 yaitu aktivasi kreasi mewarnai jenjang PAUD hingga jenjang SD dan aktivasi kreasi coach story Instagram dengan menggunakan fitur di Instagram untuk jenjang SMP, SMA, SMK, perguruan tinggi, dan masyarakat umum.

Sependapat dengan Kapuspeka, pemilihan kampanye melalui media sosial khususnya Instagram dinilai praktisi komunikasi, Dian Aris Maulana sebagai strategi yang tepat.

Baca Juga: 1 Juni 2022, Hari Lahir Pancasila ! Berikut Sejarahnya

“Contohnya di Instagram yang saya lihat sangat mungkin anak-anak muda ini mengajak teman mereka untuk ikut acara tersebut atau berkampanye. Di Instagram banyak yang posting. Saya juga bagikan konten-konten positif tentang bangga terhadap Pancasila ke teman, keluarga dan tetangga saya,” jelasnya.

Aris Maulana menambahkan bahwa media sosial merupakan media yang efektif untuk berkampanye.

“Saya mendukung karena kanalnya sangat pas dan audiensnya generasi muda. Ini salah satu indikator di mana kampanye sosial ini sukses. Saya harap ini bisa dilaksanakan secara kontinu, masif, dan kreatif lagi agar semakin banyak anak-anak muda di masa mendatang yang terlibat,” lanjut Aris.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler