JURNAL SOREANG - Akhirnya Ridwan Kamil menceritakan momen pertama kalinya saat melihat jasad Eril di Rumah Sakit Swiss.
Sebelumnya Ridwan Kamil memutuskan untuk kembali bertolak ke Swiss karena mendapatkan kabar perkembangan tentang pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare.
Eril putra Ridwan Kamil dikabarkan hilang karena terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada 26 Mei lalu.
Selama hampir dua pekan tim otoritas setempat melakukan pencarian jasad Eril di sepanjang 30km wilayah Sungai Aare namun tak kunjung ditemukan.
Barulah di hari ke-14 seorang guru SD bernama Geraldine Beldi menghubungi kepolisian setempat karena ia menemukan jenazah di Bendungan Engehalde Sungai Aare.
Setelah melakukan identifikasi dan tes kecocokan DNA, jenazah yang ditemukan tersebut terkonfirmasi adalah Eril, putra Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menceritakan momen pertama kalinya saat ia melihat jasad Eril di hadapan para tamu yang bertakziah ke Gedung Pakuan, Bandung.
Saat itu Ridwan Kamil mengaku pasrah dengan apa yang akan dilihatnya nanti karena Eril sudah hilang selama 14 hari.
"Sebagai orang tua 14 hari hilang apapun yang saya lihat saya terima saya ikhlas, pas masuk pengurusnya aja gak pakai masker karena badannya utuh dan gak ada bau" katanya.
"Saya bilang harum itu saya bersumpah betul, jadi harumnya itu kaya sayur direbus kaya daun peppermint, saya cium ya kira-kita itu harumnya."
Kartika Putri, salah seorang publik figure yang sempat bertakziah langsung ke Gedung Pakuan, Bandung juga mencium aroma harum dari peti jenazah Eril.
Jenazah Eril diterbangkan dari Swiss ke Indonesia pada hari Sabtu 11 Juni 2022 dan tiba di Bandung pada Minggu 12 Juni 2022.
Lautan manusia memenuhi tempat kediaman Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung untuk ikut bertakziah dan menyolatkan jenazah Eril.
Saat prosesi pemakaman Eril dilakukan di Cimaung Kabupaten Bandung pun, masyarakat memenuhi jalan karena ingin turut serta mengantarkan kepergian anak orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.
Kepergian Eril yang dikenal sebagai sosok anak sholeh yang suka berbagi, bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat tapi juga memberikan pelajaran berharga bagi kita semua.***