JURNAL SOREANG - Kanti Utami warga Brebes tengah menjadi perhatian publik, karena dengan sadis tega menggorok ketiga anaknya.
Bahkan anak keduanya meninggal dunia, anak pertama dan ketiga dikabarkan selamat namun mengalami luka sayatan di leher dan dada.
Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdullah mengatakan, pelaku diduga mengalami depresi, sehingga tega menghabisi nyawa anaknya.
"Motif masih kita dalami, Saat ini pelaku lagi menjalani tes kejiwaan," katanya
"Saya mau menyelamatkan anak-anak saya agar tidak hidup susah. Saya mau dibunuh sama Amin. Bapaknya suami saya," katanya.
"Saya cuma mau tobat sebelum saya mati. Saya cuma mau menyelamatkan anak-anak. Biar ga dibentak-bentak. Harus mati biar ga sakit kaya saya," lanjut Kanti
Diwanti Suci seorang pengajar dan anggota Komunitas Perempuan Punya Ruang, sebuah komunitas untuk saling belajar, saling menginspirasi, menyemangati dan wadah untuk potensi perempuan.
Baca Juga: Terungkap! Gitaris Geisha Roby Satria Akui Gunakan Narkoba Jenis Ganja, Ini Alasannya
Miris rasanya mendengar berita mba Kanti, Jadi pendengar yang baik, mendengarkan segala cerita, keluhnya sudah cukup jadi obat waras untuk seorang istri dan tetap bahagia menjalani harinya.
Karena kunci memiliki keluarga yang bahagia adalah ibu nya harus bahagia terlebih dahulu
Barulah bisa membahagiakan seisi rumah, sebab, ibu adalah jantung hati dan darah sebuah keluarga.
Kita tidak pernah tahu seberapa berat beban yang ada di pundaknya. Namun dari apa yang terjadi ini benarlah adanya depresi yg menimpa mba Kanti.
sosok ibu yang mengakhiri hidup 3 buah hatinya dengan cara yang keji dengan gelap mata, tega menggorok ke 3 anaknya.
Baca Juga: Gunakan Ganja, Polisi Tetapkan Gitaris Geisha Robby Satria Sebagai Tersangka Kasus Narkoba
Ya Tentunya kita sepakat untuk tidak membenarkan perbuatannya. Tapi, alasan di baliknya semua peristiwa ini membuat siapapun iba.
"Saya nggak gila pak, saya hanya ingin disayang sama suami.” ujar Kanti.
Dia dikenal tidak banyak bicara dan juga pendiam. Namun menyimpan beban begitu mendalam.
kesedihan dan kesakitan yang tersembunyi, akhirnya meluap dengan cara yang terduga, sehingga bisa berbuat kejam.
Baca Juga: Jadwal Waktu Sholat Wilayah Surakarta dan Sekitarnya Selasa, 22 Maret 2022
Setiap Manusia tentu punya kekuatan beban, pikir yang berbeda beda. Sekuat - kuat iman. Ini tidak menjamin seorang untuk bisa terus bertahan dengan kewarasannya.
Apalagi, jika masalah hidup justru muncul dari orang-orang yang seharusnya bisa mengayomi dan melindungi nya, namun memperlakukannya tidak selayaknya.
Mba Kanti bukan kurang iman, sedih rasanya masih banyak komentar demikian. Mba Kanti hanya kurang mendapatkan kasih sayang, kurang didengarkan oleh orang-orang disekitarnya.
Semoga tidak ada kanti - kanti lainnya lagi. Semoga, kita bisa lebih peduli ke orang terdekat.
Baca Juga: Inilah Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan Wajah, No 1 Banyak Dikeluhkan Anak-anak Muda
Anak - anak butuh kasih sayang penuh dan tanpa syarat dari orang tua. Agar dapat terhindar dari trauma masa kecil seperti yang dialami mba Kanti.
Yang terbawa hingga dewasa, dan masih merasa, hidupnya dari kecil tidak bahagia.
Semoga, para suami banyak yang sadar. Bahwa wanita adalah tulang rusuk. Bukan tulang punggung, yang mesti menanggung beban ekonomi keluarga.
Mba kanti melakukan demikian karena masalah ekonomi dan lingkungan yang kurang mendukung padanya.
Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Konsumsi Ikan Lele Punya Dampak Bahaya Bagi Kesehatan, Simak Ulasannya
"Tidak ada ibu yang sempurna, jadilah ibu yang bahagia dan terus belajar Waallahu'allam..”
Ujar Diwanti Suci.***