Banyak yang Tidak Tahu! Inilah Fakta Sejarah Patung Dirgantara Pancoran Jakarta yang Gunakan Uang Bung Karno

3 Februari 2022, 15:20 WIB
Patung Pancoran /

JURNAL SOREANG - Patung Dirgantara ini terletak di Kota Jakarta Selatan, dan biasa dikenal dengan sebutan Patung Pancoran.

Patung Dirgantara Pancoran ini memiliki fakta sejarah menarik yang tidak diketahui oleh banyak orang.

Sosok dibelakang pembangunan Patung Dirgantara Pancoran adalah seniman patung Edhi Sunarso, dan idenya dicetuskan oleh Bung Karno.

Baca Juga: Tulang Manusia, Jeruk Nipis, dan Ketan Jadi Bahan Pembangunan Tembok Besar China?

Diketahui gagasan pembangunan Patung Dirgantara Pancoran ini mencuat pada tahun 1964-1965.

Patung ini dibuat sebagai monumen yang dapat mempresentasikan sebagai sebuah bentuk penghormatan kepada para Pahlawan Penerbang Tanah Air.

Mulanya, Edhi merancang Patung Pancoran dengan figur seorang lelaki berotot dengan sehelai kain terjuntai di bagian bahu yang seolah tertiup angin.

Dan Bung Karno pun menyetujui gagasan rancangan tersebut.

Baca Juga: Alasan Mengapa Mata Uang Franc Swiss Paling Kuat dan Stabil di Dunia Dibandingkan Mata Uang Dollar dan Euro

Akan tetapi, ketika Edhy ingin menambahkan pesawat untuk digenggam oleh patung tersebut, Bung Karno menolaknya.

Alasannya karena pesawat yang akan digenggam oleh patung itu seperti mainan anak-anak.

Untuk membangun patung tersebut, biaya yang dibutuhkan mencapai Rp12 juta, diluar biaya tiang penyangga.

Pemerintah kemudian menggelontorkan uang muka Rp5 juta untuk pembangunannya, sementara Bung Karno merogoh kocek Rp1 juta dari kantong pribadinya.

Baca Juga: Ternyata Bukan Dollar, Euro, atau Poundsterling, Inilah Mata Uang Paling Stabil di Dunia, Apa Alasannya?

Namun peristiwa G30SPKI 1965 berimbas pada tertundanya pemasangan patung pada tiang penyangga.

Sekitar tahun 1970, Bung Karno menanyakan nasib pembangunan patung tersebut kepada Edhy.

Kepada Bung Karno, Edhy bercerita bahwa dirinya sudah kehabisan uang, bahkan utangnya pun belum terbayar dan rumahnya disegel.

Mendengar cerita itu, Bung Karno kemudian menjual mobil pribadinya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Inilah Fakta Gigitan Aneh yang Berada di Perbatasan Papua, Pulau Terbesar Kedua di Dunia

Dan uang sebesar Rp1,75 juta dari hasil penjualan mobil diserahkan kepada Edhy untuk perampungan pemasangan patung itu.

Ketika patung kembali dipasang, Bung Karno sempat menyambingnya, namun pada saat itu kondisinya sedang kurang sehat.

Pada 21 Juni 1970, Edhy yang tengah bekerja di puncak patung, melihat iring-iringan mobil jenazah yang melintas dibawahnnya.

Baca Juga: Patung Dewi Kwan Im Terbesar dan Tertinggi di Asia Tenggara Ternyata Ada di Indonesia! Dimana Letaknya?

Rupanya iring-iringan itu membawa jenazah Bung Karno dari Wisma Yaso menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk diterbangkan ke Blitar.

Pada akhirnya, Soekarno tidak pernah benar-benar melihat hasil akhir patung yang digagasnya.

Patung Dirgantara Pancoran merupakan tokoh dari pewayangan, yaitu Gatotkaca.

Baca Juga: Patung Pembebasan Irian Barat, Patung Ikonik di Lapangan Banteng Jakarta yang Penuh Makna dan Sejarah

Patung ini terbuat dari material perunggu, dengan berat patung yang mencapai 11 ton.

Patung Dirgantara Pancoran ini memiliki tinggi 11 meter, ditambah kaki penyangga patung setinggi 27 meter yang terbuat dari beton.

Jika ditotal, maka Patung Dirgantara Pancoran ini memiliki tinggi 38 meter.***

Editor: Rizky Tri Sulistiawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler