Indonesia Memiliki Cadangan Gas Metan Hidrat, Begini Kata Menteri ESDM

9 Juni 2021, 17:48 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan CEO PT KPI Djoko Priyono memantau lokasi tangki T-301 Kilang Balongan. /Dok. Pertamina.com

JURNAL SOREANG - Indonesia mengklaim menemukan cadangan gas Metan Hidrat, di perairan Jawa dan Makassar.

Gas metan hidrat merupakan sumber daya hidrokarbon non-konvensional terbesar dan dapat diproduksi secara aman.

Diperkirakan, lebih dari 50 persen deposit hidrokarbon bumi tersimpan dalam bentuk gas metan hidrat.

Baca Juga: Insiden Kebakaran Kilang Balongan, Menteri ESDM Minta PT Pertamina Lakukan Ini

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif usai gelaran 'Legal and Policy Framework for the Development of Offshore Methane Hydrate as the Indonesia’s Future Transitional Clean Energy' secara daring, Selasa 8 Juni 2021.

Indonesia mengklaim menemukan potensi cadangan metan hidrat tersebut, dengan volume mencapai lebih dari 850 triliun kaki kubik (Trillion Cubic Feet atau Tcf).

Penemuan gas metan hidrat itu pun disebut akan menjadi sumber energi baru terbarukan pada masa depan.

Dibandingkan dengan minyak bumi dan batu bara, Arifin Tasrif mengatakan bahwa pengembangan gas metan hidrat merupakan opsi energi yang lebih bersih.

Baca Juga: Cadangan Minyak Akan Habis pada 9,5 Tahun ke depan, Ini kata Menteri ESDM Arifin Tasrif

Ekstraksi dan produksinya pun akan mampu menjadi salah satu sumber pendapatan negara, dan berperan dalam bauran energi.

“Indonesia perlu segera mengembangkan energi ini. Ekstraksi dan produksinya akan memberikan solusi penyediaan energi baru, salah satu sumber pendapatan negara,” tutur Arifin Tasrif, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu 9 Juni 2021.

Menurutnya, jumlah potensi cadangan gas metan hidrat yang dimiliki Indonesia tersebut setara dengan delapan kali lipat cadangan gas alam saat ini.

“Ini bisa menjadi sumber energi alternatif dan akan mendukung ketahanan energi nasional,” ucap Arifin Tasrif.

Baca Juga: Imbas Kerumunan BTS Meal: Ruas Jalan Macet, Layanan McD Bandung Tutup Sementara, 2 Gerai McD Disegel

Oleh karena itu, dia mengatakan pada saat ini, perlu analisis hukum dan kebijakan yang terintegrasi untuk memastikan pengembangan gas metan hidrat sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Menurut Arifin Tasrif, pengembangan sumber energi ini harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan karakter fisik gas hidrat, isu lingkungan hidup, teknologi dalam mengekstraksi metan hidrat, serta nilai keekonomian dan kemampuan industri hulu migas nasional.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan potensi cadangan gas metan hidrat tersebut terdapat di dua lokasi utama.

Pada survei 2004 lalu, ditemukan cadangan utama di perairan selatan Sumatra hingga ke arah barat laut Jawa sebesar 625 triliun kaki kubik, dan di selat Makassar sebanyak 233,2 triliun kaki kubik.

Baca Juga: Sinopsis Badai Pasti Berlalu, Rabu 9 Juni 2021: Dicky Mengamuk, Pertunangan Helmi dan Siska Terancam Gagal

Tidak hanya di situ, metan hidrat juga tersebar di daerah lepas pantai Simeuleu, Palung Mentawai, Selat Sunda, Busur Depan Jawa, Lombok Utara, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Aru, Misool, Kumawa, Wigeo, Wokam, dan Salawati.***

Editor: Rustandi

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler