Prihatin, Selesai Makan Pasti Banyak Sisa, Tiap Orang Buang Limbah Makanan 115-184 Kilogram Per Tahun

9 Juni 2021, 11:48 WIB
Ilustrasi sampah organik dari pembuangan makanan. Indonesia termasuk yang membuang sampah makanan sampai 48 juta ton per tahun. /PIXABAY/

JURNAL SOREANG- Coba perhatikan saat orang-orang makan di restoran maupun warung bahkan di pedagang makanan keliling. Setelah selesai makan pasti akan banyak sisa makanan sehingga banyak makanan yang terbuang atau food loss and waste.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas,  Suharso Monoarfa,  limbah makanan yang terbuang atau food loss and waste di Indonesia pada 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram/kapita/tahun.

Menteri Suharso menyampaikan data tersebut merupakan hasil analisis dari kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan Foreign Commonwealth Office dari Inggris mengenai food loss and waste di Indonesia selama 20 tahun terakhir.

Baca Juga: Lebih Fokus! Antisipasi Pembuangan Sampah, Edi Egaz Minta Pemerintah Siapkan TPS Berupa Bak Sampah

“Tentu ini menimbulkan dampak dari aspek lingkungan, timbulan tersebut menghasilkan emisi total gas rumah kaca yang mencapai 1.702,9 Mega ton CO2-ek,” kata Menteri Suharso dalam webinar seperti dikutip dari ANTARA, Rabu 9 Juni 2021.

Selain itu, lanjut Suharso, food loss and waste tersebut juga berdampak pada ekonomi yang mencapai Rp213-551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia.

Sedangkan dampak dari sisi sosial adalah kehilangan kandungan energi yang setara dengan porsi makan 61 hingga 125 juta orang atau 29-47 persen populasi Indonesia.

Baca Juga: Viral, Oknum Warga Tertangkap Basah Buang Sampah Di Pinggir Jalan Ciwidey Bandung

Laporan dari The Global Hunger Index menyatakan indeks kelaparan Indonesia menduduki peringkat moderat (sedang) setelah lima tahun berturut-turut masuk dalam kategori serius.

Suharso mengatakan permintaan terhadap kebutuhan pangan tinggi,  namun ketersediaan pangan terbatas akibat pembatasan mobilitas selama pandemi Covid-19. 

"Karenanya identifikasi food loss and waste diperlukan untuk merencanakan dan mengembangkan upaya untuk memperkecil jarak tersebut," ujarnya

Pemerintah Indonesia, kata Suharso,  telah memperkuat komitmennya melalui kebijakan pembangunan rendah karbon yang tercantum dalam berbagai peraturan termasuk dalam rencana pembangunan menengah nasional 2020-2024.

Baca Juga: Dipicu Masalah Utang Piutang, Dua Ormas Bentrok di Depan Polrestro Bekasi Kota

"Indonesia juga berkomitmen mengurangi dan melakukan penanganan sampah termasuk sampah makanan dengan target 30 persen untuk pengurangan dan 70 persen untuk penanganan pada 2025 melalui kebijakan dan strategi pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, mendorong Indonesia untuk memanfaatkan pemulihan nasional pasca pandemi untuk membangun negara secara lebih baik dan berkelanjutan.

“Salah satunya dimulai dengan transisi bertahap dari ekonomi konvensional menjadi ekonomi sirkular termasuk di dalamnya isu food loss and waste. Ini tentu penting mengingat permasalahan sampah yang dihadapi Indonesia merupakan isu kompleks yang memerlukan penanganan secara terintegrasi,” tutur dia.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler