Benarkah Mogoknya Bus Transjakarta Disebabkan Magnet di Rel Kereta? Ini Faktanya

2 Juni 2021, 10:07 WIB
Bus Transjakarta mogok di perlintasan kereta api Halimun, Jakarta Selatan. /Jurnal Soreang/Ghulam Halim/Instagram @drama.kereta

JURNAL SOREANG – Video Bus Transjakarta yang mogok mendadak viral di media sosial. Diketahui, satu unit busway tersebut mogok di tengah perlintasan kereta di Jalan Jembatan Halimun, Menteng, Jakarta Pusat.

Kejadian yang membuat penumpang panik itu kabarnya terjadi pada Senin, 31 Mei 2021 sore. Penumpang lantas panik, dan berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, karena petugas palang pintu sigap mengontak kepala stasiun, untuk memberitahu ke kereta yang sedang melintas.

Baca Juga: Alhamdulillah, WHO Tegaskan Tingkat Keberhasilan Pasien Penerima Vaksin Covid-19 Capai 50 Persen Lebih

Dengan adanya pemberitahuan atau semboyan tersebut, kereta bisa menghindari adanya kejadian rem mendadak dari kecepatan yang tinggi, sehingga kereta berhasil berhenti tepat di depan bus Transjakarta yang mogok.

Menurut penuturan netizen di kolom komentar, kejadian mogoknya bus Transjakarta di perlintasan kereta api jembatan Halimun tersebut, katanya memang sering terjadi. Asumsi netizen, rel kereta di Jalan Jembatan Halimun tersebut memiliki medan magnet yang cukup kuat.

Asumsi tersebut 100 persen salah (hoaks). Dilansir Jurnal Soreang dari laman turnbackhoax.id, mesin bus dan mesin kendaraan bermotor pada umumnya, bisa mati di mana saja.

Data dari Federal Railroad Association (FRA) di Amerika Serikat menunjukkan, hanya ada 320 kali insiden mogoknya suatu mesin kendaraan, dan hanya 6 diantaranya kasus mesin kendaraan yang tidak bisa dinyalakan.

Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 2 Juni 2021: Mama Sarah Dituduh Membunuh Roy oleh Elsa, Papa Surya Jengkel

Artinya, ada beberapa hal lumrah penyebab mesin sebuah kendaraan bisa mati di atas rel kereta api. Pertama, adanya masalah pada mesin secara mekanikal. Kedua, mesin tidak menyala lantaran pengemudinya panik saat menyalakan kendaraan. Dan ketiga, kendaraan terjebak di tengah-tengah rel dan tidak bisa melewati rel.

Untuk itu, ketika tengah menyeberang rel kereta api ada baiknya pengemudi tidak panik. Ketika kendaraan mati di tengah rel, pengemudi harus tenang dan segera mengevakuasi diri.

Kemudian ketika sedang berusaha menyelamatkan diri, ada baiknya berlari sekitar 45 derajat ke arah kereta, menghindari agar tidak terkena serpihan tabrakan.

Sementara menurut Direktur Utama Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo memastikan insiden tersebut bukan disebabkan oleh rusaknya mesin pada bus.

Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 2 Juni 2021: Papa Surya Ungkap Kebusukan Elsa, Nino Tahu Ponsel Elsa Disadap Ricky

“Insiden ini dipastikan bukan karena adanya kerusakan pada bus. Tim operasional dan tim teknik akan melakukan investigasi lebih lanjut. Pramudi yang bertugas sudah diberikan sanksi,” kata Sardjono, dikutip dari ANTARA.

Berdasarkan video rekaman CCTV dari pihak TransJakarta, bus terlihat melintas setelah palang pintu kereta api terangkat. Namun setelah seluruh badan bus ingin menyebrang, mendadak busway tersebut tiba-tiba berhenti.

Tidak lama, penumpang yang berada di dalam bus panik dan berinisiatif turun untuk menyelamatkan diri karena mendengar sirine kereta api. Setelah semua penumpang telah turun, petugas patroli yang berada di lokasi kejadian dibantu warga mendorong bus tersebut agar bisa melintasi rel.***

Editor: Rustandi

Sumber: turnbackhoax.id

Tags

Terkini

Terpopuler