Hari Lahir Pancasila 2021: Bela Negara Itu Mudah, Isi Dunia Digital dengan Konten Mendidik juga Bela Negara

1 Juni 2021, 16:43 WIB
Ilustrasi medsos. Mengisi dunia digital seperti medsos dengan konten yang baik juga salah satu upaya bela negara /Dok. Indah Purnama Sari/

JURNAL SOREANG- Indonesia telah lama melewati masa peperangan untuk mencapai kemerdekaan sebagai bangsa yang utuh. Dalam perjuangan itu, telah banyak pahlawan yang gugur demi mencapai cita-cita bangsa.

Belajar dari pengalaman tersebut, warga negara diharapkan dapat mempertahankan kedaulatan negara dan keselamatan bangsa dari berbagai ancaman yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.

"Dengan demikian, perlu ditanamkannya sikap bela negara demi menjaga persatuan bangsa. Bela negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan Negara," kata pengamat pendidikan, Rifa Anggyana dalam pernyataan Hari Lahir Pancasila, Selasa 1 Juni 2021.

Baca Juga: Jadi Sarana Penyebaran Radikalisme di Indonesia, Densus 88 Polri: Medsos Dapat Rubah Karakter Dengan Singkat

Bela Negara ini juga diatur dalam Undang-Undang nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 (1) tentang Pertahanan Negara, yang menyebutkan "Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara"

"Bela Negara juga terkait dengan eksistensi NKRI dan terwujudnya cita-cita bangsa sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan sosial," ujarnya.

Konsep bela Negara hadir terkait dengan adanya ancaman dan tantangan pada ketahanan nasional. Misalnya, pada ancaman terhadap kedaulatan yang berpotensi menimbulkan konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim, dan dirgantara. Contoh lain ancaman ketahanan nasional, gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara ilegal, kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak, masalah separatisme, dan sebagainya.

Baca Juga: Pengguna Medsos Harus Dijernihkan Pikirannya, Ini Caranya

"Nah bagaimana mengimplementasikan konsep bela negara di masa sekarang ini di era 4.0 dimana teknologi semakin canggih dan berkembang pesat yang mana informasi mudah diterima dalam hitungan detik saja," katanya.

Tantangan yang dihadapi bangsa kita di zaman ini terbilang cukup berat dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat tentunya ada positif dan negatif nya.

"Positif nya kita bisa lebih mudah memperkenalkan budaya bangsa kita ke seluruh penjuru dunia menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap NKRI dengan memperkenalkan keberagaman suku bangsa dan kekayaan alam yang dimiliki Negara kita tentunya dapat menambah kebanggaan kita pada NKRI," katanya.

Baca Juga: Teknologi Informasi Berkembang Pesat, Menpora Amali Minta Pemuda Pancasila Optimalkan Peran Medsos

Namun negatifnya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini kita dapat dengan mudah di adu domba hanya karena sebuah informasi hoax yang dengan mudah nya tersebar. 

"Kebanyakan masyarakat kita yang sangat mudah mengakses informasi di sosial media (sosmed)  yang belum tentu kebenarannya dan akhirnya dipercaya sebagai sebuah kebenaran tanpa mencari tahu yang sebenarnya," katanya.

Melakukan edukasi masyarakat agar  bijak menggunakan sosial media dan tidak mudah terpancing informasi yang belum jelas juga penting. Salah satu cara untuk menghindari hal tersebut ialah dengan memberikan pemahaman tentang literasi membaca khususnya di dunia digital ini.

Baca Juga: Kaum Milineal dan Remaja Masjid Mulai Gerakkan Dakwah Digital, Dana Tak Jadi Hambatan

"Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah sesuatu yang lebih buruk terjadi pada bangsa ini karena informasi hoax ini begitu mudahnya menciptakan perpecahan pada negeri kita," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler