Dukung Keselamatan Transportasi Udara dan Laut, BMKG Luncurkan Inovasi Ini

28 April 2021, 16:58 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati./bmkg.go.id/ /

JURNAL SOREANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengembangkan Sistem Inovasi Layanan Informasi Meteorologi Penerbangan dan Maritim guna meningkatkan pelayanan informasi cuaca dalam mendukung sektor keselamatan transportasi udara dan laut.

Ada empat inovasi yang diluncurkan, yaitu System of Indonesian Aviation (SIAM), Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), INA-DRIFT, dan INA-OPSMAR.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memperkenalkan inovasi tersebut pada peresmiannya yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Selasa 27 April 2021.

Baca Juga: Menunggu Instruksi! Wagub Uu Ruzhanul: Tidak Ada Dispensasi Larangan Mudik Bagi Santri

"Keempat inovasi ini untuk menjawab fenomena yang semakin ekstrim. Sistem yang baru ini benar-benar lebih mampu beradaptasi dalam menghadapi fenomena-fenomena ke depan, baik untuk penerangan, maritim, pemantauan pergerakan tumpahan minyak, dan kualitas manajemen sistem monitoring maritim," kata Dwikorita, sebagaimana dikutip dari laman bmkg.go.id yang diunggah pada Rabu, 28 April 2021.

Lebih lanjut ia menjelaskan ihwal inovasi tersebut satu per satu. SIAM merupakan evolusi layanan meteorologi penerbangan terintegrasi dengan pengelolaan big data untuk stakeholder penerbangan dan melibatkan partisipasi pengguna untuk bisa melakukan verifikasi cuaca penerbangan yang diberikan oleh BMKG.

SIAM, lanjutnya, menyediakan berbagai informasi cuaca penerbangan yang dikemas secara keseluruhan dalam satu platform sehingga menghasilkan informasi cuaca yang terkini serta dokumen penerbangan untuk seluruh maskapai domestik maupun internasional.

"Semua informasi terintegrasi dengan digital agar cepat untuk keselamatan. Kecepatan itu nomor satu, tidak bisa kita abaikan. Dengan sistem ini, kita melompatkan kecepatan dan akurasinya. Dengan SIAM ini semoga bisa mencegah terjadinya kecelakaan penerbangan," tambah Dwikorita.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Bersama Nadiem Makarim dan Tri Handoko

Di bidang meteorologi maritim, ia melanjutkan, BMKG mengembangkan sistem INA-WIS atau Indonesian Weather Information for Shipping yang merupakan sistem prediksi cuaca berbasis dampak (impact-based forecasting) dan peringatan dini berbasis risiko (risk based early warning) yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor.

"Semua jenis kapal yang termonitor juga akan terpantau score risk-nya terhadap spesifikasi kapal yang dapat menyatakan persentase tingkat risikonya terhadap kondisi cuaca di lautan," sambungnya.

Selain dalam sektor transportasi laut, wilayah pesisir dan laut Indonesia juga rentan terhadap ancaman pencemaran laut (marine debris) dan tumpahan minyak (oil spill) yang berdampak buruk pada lingkungan ekosistem, habitat dan biota laut serta penurunan kualitas lingkungan laut.

Oleh karenanya, BMKG juga telah mengembangkan sistem layanan INA-DRIFT yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang operasi kegiatan penanggulangan bencana lingkungan, seperti marine debris, tumpahan minyak, dan aktivitas Search and Rescue (SAR) yang lebih akurat.

Baca Juga: Lagu War On Drugs Buatan BNN Ditertawakan, Warganet: Lebih Bagus Lagu Aldi Taher

Kemudian, Dwikorita memaparkan tentang Sistem Monitoring Operasional Meteorologi Maritim atau INA-OPSMARBMKG untuk mengirimkan laporan kegiatan operasional dalam format yang baku, dapat diakses dengan mudah, serta efektif dan efisien dan terintegrasi dengan sistem jaringan Automatic Weather System (AWS) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Inovasi ini benar-benar kita butuhkan agar kita lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim dan cuaca yang cepat. Jangan berhenti disini, kita tetap harus berinovasi," tegas Dwikorita. ***

Editor: Sam

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler