Air Bersih dan BBM Sulit Diperoleh Warga Korban Gempa Majene, Sulawesi Barat

Sam
15 Januari 2021, 17:52 WIB
Antrean panjang kendaraan yang akan mengisi BBM di salah satu SPBU di Majene. Sulawesi Barat. /Antaranews.com/

JURNAL SOREANG - Warga yang menjadi korban gempa dengan kekuatan magnitudo 6,2, yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat dan sekitarnya pada Jumat (dini hari) 15 Januari 2021, kemudian menyebabkan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi, saat ini mulai kesulitan memperoleh air bersih untuk konsumsi dan juga bahan bakar minyak (BMM).

"Kami saat ini kekurangan air bersih untuk diminum, sementara untuk membeli air kemasan dibatasi hanya satu dos per rumah tangga," kata salah seorang warga Salma di Kota Mamuju, Sulbar, Jumat, 15 Januari 2021, seperti dilansir dari Antara.

Salma mengatakan, untuk membeli air mineral kemasan pun sudah mulai terbatas, karena toko-toko dan minimarket hampir semuanya tutup. Kalaupun ada yang buka, hanya dapat dihitung jari.

Baca Juga: Stadion MamujuJadi Pusat Pengungsian Gempa Sulbar, Ini Alasannya

Hal senada pun disampaikan warga Mamuju lainnya, Abdul Syukur yang rumahnya tak jauh dari Kantor Gubernur Sulawesi Barat.

Menurut dia, persediaan air bersih untuk diminum sudah sangat minim, sementara untuk membeli pun sudah susah, karena harus keluar lokasi pengungsian sementara.

"Sepeda motor kami rata-rata rusak akibat tertimbun reruntuhan bangunan, jadi harus berjalan jauh mencari toko yang masih buka untuk membeli air mineral," keluhnya.

Baca Juga: Keuntungan BPR Kertaraharja Turun, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga BBM yang tersedia pun menembus harga Rp25 ribu per botol/liter.

"Rata-rata semua penjual bensin eceran kehabisan stok. Kalaupun masih ada stok dijual dengan harga eceran Rp25 ribu per liter," katanya.

Menanggapi kondisi tersebut, salah seorang Agen Pertamina di Sulbar, Ahmad mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk membantu menormalisasi harga, karena persediaannya juga semakin menipis, sementara akses jalan masuk ke Mamuju, Sulsel ataupun sebaliknya sangat sulit diakses.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler