Network
JURNAL SOREANG - Imam Syafi'i memberi nasihat dalam syairnya, bahwa belajar itu penting walau sesusah apapun itu. Sebagai ganti menghindarkan kita dari kesengsaraan karena ketidaktahuan.
Mari belajar, belajar bahasa yang terdapat dalam Pedoman kita sebagai umat muslim, Alquran dan Hadits. Jangan sampai kita tidak mampu mengamalkan ibadah secara kaffah hanya karena kita tidak tahu.
Imam Syafi'i merupakan salah satu ulama yang sangat cerdas. Berbagai kondisi yang berat tidak dapat melemahkan semangatnya untuk menuntut ilmu.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Dapatkah Suporter Meminum Alkohol di Qatar? Jawabannya Bikin Geger, Simak!
Ada masa dimana la sempat tidak mampu membeli kertas dan pena karena tidak punya uang. Padahal, ia hendak menulis banyak hadits.
Akhirnya ia pun memanfaatkan tulang binatang dan menulis hadits-hadits tersebut di atas tulang itu agar semua hadist tidak hilang atau lupa.
Imam Syafi'i belajar kepada banyak guru, di antaranya adalah Imam Malik bin Anas di Madinah. Pada suatu hari, Imam Syafi'i yang masih muda bersama dengan pelajar lain sedang mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Imam Malik.
Baca Juga: Mengapa Timnas Jepang Tampil Pakai Baju Warna Biru di Piala Dunia? Alasannya Mencengangkan
Teman teman Imam Syafi'i tampak tekun mencatat apa yang disampaikan oleh Imam Malik. Sementara itu, Imam Syafi'i terlihat hanya mempermainkan jarinya di atas telapak tangannya.
Setelah pelajaran selesai, Imam Malik memanggil Imam Syafi'i. "Aku perhatikan, tadi engkau tidak mencatat 18 hadits yang aku bacakan. Padahal semua temanmu mencatatnya."
