Oleh karena itu, benteng utama untuk menghindari hasutan setan ini adalah dengan senantiasa menuntut ilmu syar’i dan mempelajari agama.
2. Ghuluw atau taqshir (berlebih-lebihan atau meremehkan).
Ghuluw artinya berlebih-lebihan dalam suatu perkara, sedangkan taqshir adalah kebalikan dari ghuluw , yaitu sikap meremehkan dan menganggap ringan suatu perkara.
Keduanya merupakan tipu daya setan yang berbahaya.
Jika setan melihat manusia yang jiwanya lemah dan malas, setan masuk melalui pintu ini dengan melemahkan semangatnya dalam melakukan ibadah yang wajib sehingga ia menjadi orang yang meremehkan perintah tersebut bahkan meninggalkannya sama sekali.
Sebaliknya, bila setan melihat orang yang semangat dan kuat keinginannya, maka ia akan membisikan bahwa amalannya belum seberapa, masih sedikit dan kurang, sehingga menggiringnya kepada amalan yang berlebih-lebihan dan tidak pernah dicontohkan oleh Rasul.
Sebagaimana sabda Rasul: Waspadalah kalian dari ghuluw, karena yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah karena ghuluw dalam agama.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Padahal sebaik-baik perkara adalah pertengahan, tidak berlebih-lebihan dan tidak pula meremehkan.