JURNAL SOREANG - Rebo Wekasan menyimpan pantangan dan larangan yang sering disbeut Pamali Rabu Wekasan.
Tahun 2023 ini, Rebo Wekasan akan tiba pa tanggal 13 September 2023, yang bertepatan dengan hari ini.
Sejumlah hal dinilai pantang dilakukan, dan menjadi larangan dilaksanakan di Rebo Wekasan, mengingat hari tersbeut merupkaan waktu bala dan bencana.
Baca Juga: Menuju Kota Cerdas yang Terhubung dan Inovatif: Kominfo Memimpin Langkah dengan Cetak Biru
Beberapa panatangan menurut kepercayaan masyarakat Jawa memiliki penagkal yang bisa dilakukan untuk menhindari konseskuensi dari pamali tersebut.
Sebelumnya, Rebo Wekasan sendiri merupakan Hari Rabu paling akhir Bulan Safar, dimana dipercaya menjaid hari sial.
Disebut ahari sial sebab saat Rebo Wekasan akan dituunkannya bala dna bencana ratusan ribu untuk satu tahun.
Karenanya beberapa keguatan danggap sebgaai pantanagna guna menhindari bala dna bencana Rbeo Wekasan.
Inilah 3 pantangan yang diyakini harus dihindari saat Rebo Wekasan:
1. Melahirkan
Baca Juga: Pilpres 2024: Relawan Ingin Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Diyakini saat melahirkan di Rebo Wekasan sang anak mengalami ganggaun atau sakit gaib setiap kedatangan Rabu Wekasan.
Pengakal untuk pantangan ini, adalah anak yang lahir harus dirawati atau acara adat slametan dna pembersihan diri.
2. Keluar Rumah
Diyakini menjadi momen diturunkannya bencana, saat keluar rumah dianggap rentan tertepel bencana.
Untuk menangkal pantangan ini, adalah dengan melaksnakan sholat tolak bala.
Sholat sunah hajat lidafil bala bisa dilakukan dengan mendirikan sholat 5 rakaat dengan bacaan surat berikut di setiap rakaat:
Baca Juga: Menuju Kota Cerdas yang Terhubung dan Inovatif: Kominfo Memimpin Langkah dengan Cetak Biru
Al Fatihah 1 kali
Al Kautsar 17 kali
Al Ikhlas 5 kali
Al Falaq 1 kali
An Nas 1 kali.
3. Bepergian
Bepergian juga menjadi hal pantang dilakukan di Rebo Wekasan dengan alasan serupa seperti keluar rumah.
Baca Juga: Menuju Kota Cerdas yang Terhubung dan Inovatif: Kominfo Memimpin Langkah dengan Cetak Biru
Penangkalnya pun sama seperti keluar rumah yaitu melakukan amalan amalan dan ibadah terteu.
***