JURNAL SOREANG - Rencana pembangunan dua Flyover di ruas Jalan Soekarno-Hatta tepatnya di persimpangan jalan Soekarno Hatta-Kopo dan Cibaduyut-Leuwipanjang, Kota Bandung, dengan anggaran APBN sebesar 800 milyar rupiah, sekarang memasuki masa tahap lelang.
Namun rencana pembangunan flyover tersebut mendapat kritikan dari Pengamat Kebijakan dan Perencanaan Tata kota, Frans Ari Prasetyo.
Ia menilai, wacana pembangunan dua Flyover tersebut pada akhirnya hanya akan sama seperti Flyover Antapani, yaitu menambah titik kemacetan baru.
Baca Juga: Cek Prakiraan Cuaca Untuk Kota Cimahi Dan Sekitarnya Pernah Tanggal 11 November 2020
"Ini seperti mengulang kebijakan yang lalu seperti di Flyover Antapani, apakah itu mengurai kemacetan? " ungkap Frans.
Sehingga menurutnya, ada kesalahan perencanaan yang cukup fatal yang muncul di beberapa ruas jalan dan tidak diantisipasi secara baik oleh pemerintah kota maupun provinsi.
"kita bisa melihat sendiri itu tidak mengurai kemacetan, malah menumpuk kemacetan baru," ujar Frans , dikutip dari prfmnews.id.
Baca Juga: Di Akhirat Nanti, Bagian Tubuh Ini akan Bicara Sebagai Saksi Dihadapan Allah
Bahkan menurut Frans, sebenarnya tidak tepat pembangunan banyak flyover di tengah Kota Bandung, karena struktur jalan di Bandung tidak sama seperti kota-kota besar di luar negeri.