JURNAL SOREANG - Pemahaman terkait mitigasi masih perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat, terutama di daerah yang rawan bencana.
Penasehat Bandung Mitigasi Hub, Titi Bachtiar mengatakan, kendati masih terdapat berbagai macam kendala, namun upaya untuk mensosialisasikan terkait mitigasi di kawasan yang rawan bencana harus terus dilakukan.
Hal itu ia ungkapkan di sela kegiatannya saat mengisi dialog tentang Patahan Lembang " Bandung Dilingkung Ku Gunung (Bandung Dikelilingi Oleh Gunung)" yang diinisiasi oleh Burung Indonesia di Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 8 November 2020.
Baca Juga: Jika Ada Upaya Hukum Lain, Edward Silaban Akan Menuntut Utang Pelaku Dilunasi
T Bachtiar atau Kang Titi (panggilan akrabnya) menjelaskan tentang asal mula Patahan Lembang serta sejumlah potensi resiko bencana yang ada didalamnya.
"Kegiatan ini sangat luar biasa, karena ada pemerhati burung seperti Burung Indonesia, BiCons, Komunitas foto Bandung Birding serta komunitas lainnya, yang mau mempelajari ilmu kebumian di tempat pengamatan burung." kata Titi.
Bukan tanpa alasan, menurut Titi, bahwa pemahaman tentang mitigasi kebencanaan yang erat kaitannya dengan kebumian, masih dianggap kurang, dan harus terus disosialisasikan terutama dalam hal mitigasi tadi.
Baca Juga: Provinsi Ini Juara Umum Ajang Kompetisi Penelitian Siswa
"Saya tidak tahu kapan bencana yang disebabkan oleh alam akan terjadi, Maka dari itu, kita harus mengetahui karakter alam yang ada di sekitar kita, serta paham tentang mitigasi kebencanaan agar semuanya tetap terjaga." paparnya.