Network
JURNAL SOREANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan daerah sekitarnya, yaitu Cekungan Bandung, telah menandatangani komitmen untuk mendukung upaya penurunan angka stunting.
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan dalam acara Monitoring Evaluasi Aksi Stunting (Moring) dengan tema "Menggali Potensi Corporate Social Responsibility" menuju Jawa Barat zero new stunting.
Daerah yang ikut berpartisipasi dalam komitmen ini antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang mewajibkan pemerintah daerah untuk melaksanakan langkah-langkah percepatan penurunan stunting serta mengkoordinasikan delapan aksi konvergensi daerah.
Menurut Plh. Wali Kota Bandung Ema Sumarna, kesehatan di Kota Bandung sudah menunjukkan kemajuan yang baik.
Pada tahun lalu saja, angka stunting di Kota Bandung berhasil turun dari 26 persen menjadi 19 persen.
Tahun ini mereka optimis dapat mencapai angka 14 persen berkat usaha masyarakat dan kader posyandu.
Namun demikian, Ema menyadari masih banyak tantangan yang harus dihadapi agar pelayanan kesehatan dapat merata dan memadai di seluruh wilayah Kota Bandung.
Terdapat daerah-daerah seperti Jamika, Sukapura, Wates, Sadang Serang, dan Sukajadi yang masih mengalami kesulitan dalam akses kesehatan.
Ema menyebutkan bahwa Cicadas bahkan pernah menjadi salah satu wilayah terpadat di dunia. Hal ini merupakan tantangan bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi menjelaskan bahwa kegiatan Moring tahun 2023 ini bertujuan untuk menggali potensi kolaborasi pendanaan dalam percepatan penurunan stunting, terutama melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca Juga: Liga Arab : Georges-Kevin N’Koudou Starter, Damac Diramal akan Menang 2-1 atas Al Fateh
Selain itu, kegiatan tersebut juga telah dilaksanakan di empat wilayah lainnya yaitu Ciayumajakuning, Bodebekpuncur, Priangan Timur, dan saat ini cekungan Bandung. Rencananya akan dilanjutkan di dua wilayah lagi yaitu Purwasuka dan Sukabumi.
Kesepakatan dan rencana tindak lanjut zero new stunting antara lain:
1. TPPS provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota berkomitmen untuk melakukan upaya percepatan penurunan stunting melalui:
a. Peningkatan komitmen visi dan misi kepemimpinan di pemerintah daerah
b. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat
c. Peningkatan konvergensi intervensi sensitif pada tingkat pemerintah daerah
d.Peningkatan ketahanan pangan dan gizi di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
e. Penguatan sistem data informasi riset dan inovasi
Baca Juga: Program Sadesha Sukses: 6.000 Penghafal Al Quran, Panglima Spiritualitas di Jawa Barat
2. TPPS kabupaten atau kota dan provinsi akan melaksanakan delapan aksi konvergensi sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan.
3. TPPS kabupaten atau kota dan provinsi diharapkan untuk menyampaikan laporan pelaksanaan penurunan stunting dua kali dalam setahun kepada gubernur Jawa Barat.
4. TPPS kabupaten atau kota dan provinsi akan mengidentifikasi potensi penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dalam percepatan penurunan stunting.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh beberapa tokoh seperti Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya, Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Kepala Bappelitbanda Kabupaten Bandung Barat Rini Sartika, serta Kepala Bappelitbangda Kota Cimahi Adet Chandra.
Semoga komitmen dari pemkot Bandung beserta daerah sekitarnya dapat berdampak positif dalam upaya menekan angka stunting di Provinsi Jabar.
Mari sama-sama mendukung program-program kesehatan yang penting ini demi generasi masa depan yang lebih baik.***
