Kemarau Panjang, Petani di Ciamis Terpaksa Telantarkan Sawah hingga Terancam Gagal Panen

- 18 Agustus 2023, 10:35 WIB
Ilustrasi lahan kekeringan, Apa Itu El Nino, Fenomena yang Disebut Berpotensi Ancam Ketahanan Pangan Nasional
Ilustrasi lahan kekeringan, Apa Itu El Nino, Fenomena yang Disebut Berpotensi Ancam Ketahanan Pangan Nasional /Antara

JURNAL SOREANG - Akibat kemarau panjang, sejumlah petani di wilayah Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis terpaksa menelantarkan sawah garapannya.

Hal itu menyebabkan areal persawahan yang dibiarkan telantar tertutup gulma. Sementara sebagian di antaranya sudah mengeluarkan bulir padi.

Tak hanya itu, sebenarnya masih ada beberapa petani masih bisa panen. Namun, hasil panen anjlok hingga 50 persen lebih.

Baca Juga: Lagi! Aksi Pelajar Panjat Tiang Setinggi 14 Meter Saat Upacara Hari Kemerdekaan ke-78 Tuai Pujian

Para petani mengeluhkan kondisi tersebut, selain itu mereka menilai bahwa panen bukanlah perkara yang mudah, karena rumpun padi menyatu dengan rumput liar.

Dari kondisi itu, pemilik ternak pun memanfaatkan tanaman padi yang tidak bisa diselamatkan untuk pakan ternak.

“Masih bisa panen, cuma anjlok lebih dari 50 persen," kata Maman (75), petani di Handapherang.

Meski begitu, Maman harus tetap bersyukur karena dirinya masih bisa panen, meskipun hasilnya sedikit.

Baca Juga: Viral! Pelatih Paskibra Jatuh dari Tiang Bendera Saat Upacara Hari Kemerdekaan ke-78 di Lampung

"Sawah di sebelah ini dibiarkan, tidak dipanen dibiarkan saja, tertutup rumput yang lebih tinggi dari tanaman padi,” kata Maman.

Maman mengatakan, dirinya masih bisa panen karena dia rutin menyiangi rumput liar yang mulai menutup tanaman padi.

Selain itu Maman juga mengatakan, akibat kemarau yang panjang, pertumbuhan tanaman padi lambat, tunas sedikit, dan Sebaliknya gulma dan rumput liar tumbuh subur.

Dari sawah yang digarpnya seluas 50 bata, Maman hanya bisa menghasilkan gabah 1,5 karung besar gabah kering giling.

Baca Juga: Mandiri Tunas Finance Tawarkan Program Spesial Hari Kemerdekaan Indonesia

Padahal, lanjut Maman, dalam kondisi normal ia bisa dapat panen hingga 3 karung.

“Paling banyak dapat 1,5 karung, biasanya dapat 3 karung. Ini juga karena saya rajin mencabut rumput, kalau dibiarkan ya tidak panen. Hasilnya lumayan buat konsumsi sendiri,” tutur Maman dikutip dari Pikiran-Rakyat.

Lebih lanjut Maman mengatakan bahwa sejumlah pemilik hewan ternak juga mamanfaatkan tanaman padi yang ditelantarkan untuk pakan ternak.

“Tanaman padi yang ditelantarkan, banyak yang dimanfaatkan untuk pakan ternak," kata Maman.

Baca Juga: Komisioner BAZNAS Kabupaten Bandung Dilantik Bupati Kang DS, Ini Daftar Namanya

Namun tentunya sebelum menyabit, mereka sudah memeritahu pemilik sawah untuk meminta padi yang terlantar.

"Mereka tidak hanya orang sekitar sini saja, tapi juga tempat lain,” ujar Maman.***

Disclaimer: konten ini telah tayang di https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-017008375/kemarau-panjang-petani-di-ciamis-terlantarkan-sawah?page=2

Editor: Rustandi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah