Bagi Darmatin yang lahir dari keluarga besar Mad Sari Bin Aki Awang dan terkenal di kalangan IKOTW dengan sebutan keluarga Pandawa Lima (Lima Bersaudara : H. Tatang Story, H. Darmatin, H. Endang Iskandar, H. Bunyamin dan H. Burhanudin - kelimanya selalu kompak dan tidak perbah absen menghadiri acara IKOTW dari sejak berdiri 2018), silaturahmi adalah menjadi kewajiban dan kebutuhan.
Dia menceritakan betapa silaturahmi telah membawanya ke gerbang kesuksesan.Dari mulai tidak punya apa-apa, hanya diwariskan masjid oleh orang tuanya (Haji Toha), sekarang punya Asrama Putra/Putri Pesantren At Tohariah, juga Madrasah tingkat SD (MI) dengan 300 siswa, tingkat SMP (Tsanawiyah) dengan 250 santri/160-an santriyah.
Malah sekarang ditambah dengan adanya BLK (Balai Latihan Kerja) yang 3 bulan sekali merekrut lulusan SMA yang putus kerja dan belum punya kerja.
Semuanya gratis, malah dibayar, dikasih makan, dikasih seragam, dan ongkos, hasilnya 7% dari 18 peserta berhasil diterima di pabrik-pabrik dengan sertifikat yang ada.
“Alhamdulillah semua ini hasil dari dorongan, doa dan petuah sepuh-sepuh dari Limbangan agar terus bersilaturahmi. Kalau tidak ada peran serta dari para sepuh, saya tidak akan jadi seperti ini,“ ungkapnya terharu.
Darmatin berharap manfaat silaturahmi ini dapat dicontoh dan diteruskan anak cucu dan cicit keluarga IKOTW serta jangan lupa selalu minta doa kepada kedua orang tua dan para sepuh agar selamat dan bahagia dunia –akhirat.
Dia juga mengingatkan peran leluhurnya Wangsa Muhamad (Pangeran Papak) yang terkenal sebagai penyebar agama Islam di Limbangan dan Garut dapat diteladani dan diteruskan oleh keturunannya.
Senada dengan hal itu, perwakilan dari Jakarta Viniyati Maftuchach, (putri Siti Djuhanah, keturunan Minangsih binti Mad Sari- Eyang Akim) yang datang bersama suaminya Agus Sihombing.