MUI Pusat Prihatin dengan Berkembangnya Pemahaman yang Menyimpang, Berikut Contohnya yang Kini Viral

- 24 Mei 2023, 10:35 WIB
Peserta sarasehan BNPT bersama dai dan Daiyah di Hotel Pullman, Rabu 24 Mei 2023
Peserta sarasehan BNPT bersama dai dan Daiyah di Hotel Pullman, Rabu 24 Mei 2023 /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat merasa sangat prihatin dengan perkembangan pemahaman Islam yang menyimpang.

Salah satunya adalah penempatan wanita sebagai imam shalat bahkan khatib dengan alasan menghormati kaum perempuan.

Kondisi ini pernah menjadi viral ketika Pesantren Al Zaytun Indramayu menempatkan perempuan di saf paling depan bahkan ingin menempatkan wanita sebagai imam shalat dan khatib.

 

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi Dakwah dan Ukhuwah MUI Pusat KH. Achmad Zubaidi dalam acara yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Seperti diketahui BNPT menggelar sarasehan bersama dai dan Daiyah yang dihadiri ratusan orang di Hotel Pullman Jln. Diponegoro Kota Bandung.

Acara pada Rabu 24 Mei 2023 dihadiri pengurus MUI Jabar, MUI kabupaten dan kota, ormas-ormas Islam dan badan otonomnya maupun ikatan dai di Jawa Barat.

Baca Juga: BNPT Gelar Sarasehan Bersama Dai dan Daiyah, Berikut Pesan dari Pemprov Jabar

Acara dihadiri staf khusus Menag Dr. H. Nur Zaman, Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. H. Rachmat Sjafei, Kepala Kanwil Kemenag Jabar H. Ajam Mustajam, Wakapolda Jabar, dan Kepala BNPT Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si, dan bersama para deputi.

Lebih jauh Kiai Zubaidi menyatakan, penyimpangan pemahaman ajaran Islam ini bisa berupa ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.

"Ajaran Islam adalah bersikap moderat atau wasatiyah. Jangan sampai umat Islam dibawa ke esktrem kanan maupun ekstrem kiri karena sebagian besar umat percaya kepada dai dan daiyah," katanya.

 

Dia juga mengimbau agar menjelang Pemilu 2024 partai politik maupun individu ulama, ustaz, atau dai dan Daiyah memanfaatkan lembaganya untuk kepentingan meraih suara.

"Jangan pula menggunakan masjid untuk kepentingan politik sesaat yakni meraih suara dalam Pemilu 2024," katanya.

Sedangkan Kepala Kesbangpol Jabar, Iip Hidayat, untuk pencegahan aksi terorisme, maka Pemprov Jabar bertindakan aktif dengan membuat Peraturan daerah maupun peraturan gubernur.

Baca Juga: Komjen Pol. Rycko Amelza Dilantik Menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ini Profilnya

"Hal ini menjadi inisiatif dan keinginan kuat dari Pemprov Jabar dalam melakukan pencegahan terorisme yang meresahkan masyarakat," katanya.***

 Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang FB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x