Guru Besar UIN Bandung Bambang Qomaruzzaman : Halal Bilhalal Buat Manusia Jadi Bahagia Kembali

- 6 Mei 2023, 17:04 WIB
Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr. H. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag, memberikan tausiyah dalam Halal Bil Halal Direktorat Bina Teknik Perumahan dan Permukiman Kementrian PUPR, Jumat 5 Mei 2023.
Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr. H. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag, memberikan tausiyah dalam Halal Bil Halal Direktorat Bina Teknik Perumahan dan Permukiman Kementrian PUPR, Jumat 5 Mei 2023. /Istimewa /

“Jika aib itu tampak pada orang lain, tak ada satupun yang mau menyapa kita, maka Allah menyeru kita untuk “Cepatlah kemari, aku akan menutupi kekuranganmu”. Orang yang ditutupi kesalahan, kekurangan, dan aibnya disebut QS Ali Imran 133 ini sebagai orang bertakwa,” tangasnya.

Menurutnya, halal bilhalal adalah cara kita berlari menuju maghfirah Allah. Maka kita hari ini bersalaman, saling memaafkan, membuka lembaran baru sebagai manusia baru yang sudah menyelesaikan madrasah Ramadhan.

 

Direktur pesantren Mahasiswa Al-Musyahadah Bandung itu menegaskan tapi manusia baru itu harus terasa oleh orang lain.

“Orang baik itu bukan menurut diri sendiri, tapi menurut penilaian orang lain. Manusia baru alumni Madrasah Ramadhan harus terasa oleh orang sekitarnya, oleh tetangga, dan rekan kerjanya,” paparnya.

Karena itu, QS Ali Imran 144 menegaskan 4 ciri. Pertama, berinfak saat lapang dan sempit (yunfiquna fi sarra wa dlarra). Orang baik itu, membelanjakan hartanya bagi yang lain. Orang baik itu memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Kedua, al-kazhiminal ghayz, mampu mengelola emosi untuk kebaikan dan inovasi.

Ketiga, al-afina aninnas (memaafkan manusia). alumni madrasah Ramadhan harus memaafkan semua manusia, lihatlah redaksi al-Qurannya al-afina aninnas–bukan hanya memaafkan sesama Muslim, namun memaafkan manusia lain. Kenapa?

Baca Juga: Ziarah Kubur Masih Marak Setelah Lebaran, Berikut Tata Cara Ziarah Kubur yang Benar

“Karena orang yang memendam dendam, iri, marah, kebencian, merasa tersaingi adalah orang yang sakit. Allah sayang pada kita, karena itu diberikanlah perintah memaafkan yang berarti membersihkan hati dari dendam, iri, marah, kebencian dari hati kita,” ujarnya..

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah