Simak Cagar Budaya di Kota Bandung

- 25 Februari 2023, 09:11 WIB
Cagar Budaya di Kota Bandung
Cagar Budaya di Kota Bandung /pixabay/artadyagumelar/

 

JURNAL SOREANG -  Bandung menjadi tempat yang romantis bagi banyak orang. Udara yang sejuk, pemandangan yang menakjubkan, dan juga kuliner-kuliner yang memang akan membuat siapa saja ketagihan untuk kembali.

Bandung juga memiliki taman kota yang akan membuat warga serta para turis semakin betah dan juga berlama-lama di bandung. Ditambah dengan museum-museum yang mengingatkan akan sejarah bertebaran juga disana.

Arsitekstur peninggalan Belanda pun menjadi salah satu cagar budaya yang memang menjadi menu kunjungan saat siapapun pergi dan singgah dibandung. Gedung-gedung peninggalan Belanda ini seiring dengan berjalannya waktu kedudukannya berubah menjadi cagar budaya.

Baca Juga: Meski Basarnas Punya Kecepatan Respons di Daerah Bencana, tapi Presiden Melihat Banyak Kekurangan, Apa Itu?

Terdapat juga banyak kriteria yang bisa menjadikan gedung-gedung tersebut menjadi cagar budaya salah satunya yakni minimal gedung tersebut berdiri sekitar 50tahun serta memiliki makna khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, serta juga kebudayaan.

Berikut ini merupakan bangunan cagar budaya di Kota Bandung:

Gedung Sate menjadi icon Kota Bandung dengan atapnya yang menyerupai tusuk sate serta menjadi pusat pemerintahan bagi Provinsi Jawa Barat. Gedung sate rampung sekitar tahun 1924. Pembangunannya dimaksudkan untuk pemindahan ibu kota kolonial Belanda ke Bandung.

Baca Juga: Di tengah Ancaman Resesi Dunia Ternyata Perekonomian Nasional Tumbuh Baik, Begini Penjelasan Menkeu

Meski hal tersebut tidak terlaksana namun gedung ini telah menjadi icon kota Bandunng dan sebentar lagi usianya akan menjadi satu abad.

Gedung merdeka, gedung merdeka merupakan gedung yang berada dijalan Asia Afrika dibangun pada tahun 1921 atas prakarsa dari C.P. Wolf Schoemaker. Lalu gedung ini dirombak dengan gaya Art Deco dan juga berfungsi sebagai tempat pertemuan ekslusif.

Gedung merdeka ini mengalami banyak perubahan saat menjelang Konferensi Asia Afrika pada sekitar tahun 1955.

Baca Juga: Benarkah Kekerasan Seksual dikarenakan Pakaian Perempuan? Cek Faktanya!

Pabrik Kina, Pabrik kina dibangun pada sekitar 1896 menjadi bangunan cagar budaya yang bernama pabrik kina. Bangunan ini bertempat di Jl. Pajajaran serta sempat juga beberapa kali berganti nama. Nama tersebut dimulai dari Bandoengsche Kininefabriek NV saat masa pemerintahan kolonial Belanda. Lalu akhirnya berubah menjadi Rikugun Kinine Seisohjo pada masa pendudukan Jepang.

Bioskop Dian, Bioskop dian pada zaman dahulu menjadi bioskop yang hanya bisa diputar oleh orang-orang Belanda saja. Bangunan ini berdiri sejak 1925 di Jalan Daum KAUM bisa dinikmati oleh pribumi saat kolonialisme Belanda berhenti.

Bioskop tersebut sempat bertahan sangat lama sebelum akhirnya gulung tikar.

Baca Juga: Hikmah Bulan Syaban 1444 H, 2023: Perbanyak Amalan Ini, Niscaya Allah Angkat Derajatmu di Dunia dan Akhirat

Cagar budaya yang ada Bandung akan terus bertahan jika akhirnya banyak pihak yang memiliki kesadaran untuk sama-sama merawat serta melestarikannya. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Instagram @creativehub.bdg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah