Lebih lanjut ia mengatakan masyarakat Indonesia yang berada di Swiss sangat kompak berempati, dan banyak yang datang langsung ke lokasi.
"Beberapa dari kita menyusuri sungai pakai perahu karet liat ke kiri dan ke kanan, tapi aku sendiri kurang tahu kenapa ya (pencarian) sesulit itu, khawatirnya jatuh ke dome dan terbawa ke arus sungai yang lain."tambahnya.
Dilain kesempatan Paman Eril, yakni Elpi Nazmuzzaman mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas simpati dan doa-doanya untuk keselamatan anak pertama Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
Eril sendiri dikabarkan pandai berenang bahkan memiliki sertifikat menyelam, bahkan menurut sang Paman ponakannya itu sempat memeriksa arus air dan titik aman sebelum berenang.
Ketika arus Sungai Aare tiba-tiba mengalir deras Eril memastikan adik dan temannya yang sama-sama berenang lebih dulu naik ke permukaan.
Sayangnya, nasib Eril kurang beruntung sehingga tiba-tiba terseret arus Sungai Aare dan hingga hari ini tim SAR belum menemukan keberadaannya.
Tim SAR sendiri bahkan sudah menggunakan beberapa metode dalam melakukan pencarian mulai dari memakai drone bawah air, perahu boat, alat pendeteksi suhu tubuh hingga menurunkan penyelam.
Seluruh masyarakat Jawa Barat pun berharap pencarian Eril dapat segera menemukan titik terang, tak jarang banyak juga masyarakat yang menggelar doa bersama untuk keselamatan anak pertama Ridwan Kamil tersebut.***