Selain itu, para warga juga berbondong-bondong membersihkan sampah-sampah yang ada disungai, kemudian diangkat menuju pinggir sungai.
“Semua kegiatan ini dilakukan secara gotong-royong penuh kegembiraan sebagai wujud rasa syukur warga menghadapi bulan penuh ampunan dan kepedulian terhadap sesama,” tutur Wina.
Sebelum melakukan kuramasan, para warga memanjatkan niat serta doa terlebih dahulu yang dipimpin oleh pemimpin adat kemudian turun ke sungai.
Baca Juga: Gagal Move On! Ditinggal Pergi Lionel Messi, Barcelona Langsung Nihil Prestasi
Setelah pelaksanaan kuramasan berlangsung, para warga juga melakukan kegiatan mayor ditepi sungai atau makan bersama.
“Dari tradisi mandi Kuramasan ini saja kita belajar tentang pentingnya membersihkan diri lahir batin, memulai sesuatu dengan niat yang baik dan persiapan yang paripurna,"
"1selalu memelihara kekompakan, serta peduli sesama. Sehingga pada saat saum Ramadhan batin sudah bersih, mental sudah siap semata-mata hanya untuk memfokuskan kepada ibadah,” ucap Wina.
Selain menjadi sebuah tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadhan, tradisi kuramasan juga menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung dan dikenal sebagai salah satu kearifan lokal yang unik.
Saep Lukman selaku Staf Ahli Bidang Hubungan Masyarakat mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengupayakan pembangunan untuk berbagai fasilitas pendukung, seperti menerbitkan regulasi atas keberadaan Kampung Adat Miduana tersebut agar tetap lestari untuk kedepannya.