JURNAL SOREANG - Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan suci, bulan dilipatgandakannya pahala.
Bulan diturunkannya Al Quran, bulan yang terdapat malam Lailatul Qadar, untuk itu kita perlu memaksimalkan ibadah kita.
Jangan jadikan bulan ramadhan sia-sia, dengan bermalas-malasan dan membuang waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat.
Prof. Dr. KH. Miftah Faridl Ketua Umum MUI Kota Bandung, Ketua Yayasan Unisba, Pembimbing Utama Safari Suci dan Ketua Dewan Pembina Sinergi Foundation.
Memberikan sebuah tausiah mengenai hikmah saum para nabi, mudah-mudahan kita bisa meneladai saum para nabi.
Simak penjelasannya dibawah ini:
Perintah saum yang diturunkan oleh Allah adalah surat Al Baqarah ayat 183 merukapan surat madaniyah.
Yaitu surat yang diturunkan di madinah, namun sebelum perintah saum tersebut, saum sudah ada sejak Rasulullah di mekah.Diantaranya saum arafah, yang kini dijadikan saum sunah.
Berikut hikmah saum yang dilakukan para nabi:
1.Saum Nabi Adam
Nabi Adam pun sudah melakukan saum, dalam saumnya Nabi Adam bermaksud untuk melakukan pertobatan.
Karena Nabi Adam telah melakukan sebuah dosa yaitu memakan buah Khaldi, maka dari itu beliau melakukan saum.
Nabi Adam melakukan saum karena melakukan sebuah dosa, dan bermaksud untuk kembali ke jalan yang benar.
2.Saum Nabi Nuh
Suatu hari Nabi Nuh kebingungan saat ia hendak memutuskan umat mana yang akan diselamatkan dalam bencana banjir besar.
Maka beliau melakukan saum dengan tujuan hendak menentukan pilihan.
3.Saum Nabi Musa
Nabi Musa mendapat perintah untuk bertemu dengan Allah, untuk mempersiapkan dirinya bertemu dengan yang Maha Kuasa, beliau melakukan saum.
4.Saum Nabi Ibrahim
Saat nabi ibrahim hendak dibakar, beliau meminta pertolongan Allah dengan cara saum.
Kemudian Allah memberikan pertolongannya kepada Nabi Ibrahim, dengan menjadi dingin dan tidak membakar Ibrhahim.
5.Saum Nabi Yusuf
Nabi Yusuf saat dipenjara karena di fitnah oleh Zulaikha melakukan saum untuk meminta pertolongan Allah.
Kemudian Allah memberikan pertolongan Nya dengan membuat Nabi Yusuf bisa menafsirkan mimpi.
Yang pada akhirnya Nabi Yusuf dapat menafsirkan mimpi raja dan keluar dari penjara.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Tambah 21, Ini 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Tertinggi
Semoga kita bisa meneladani saum nya para nabi, dimana saum dapat menjadikan diri kita pribadi yang bertaubat, yang meminta hanya kepada Allah.
Kemudian semoga saum ini menjadikan kita pribadi yang bertakwa, yang tidak bangga memamerkan dosa yang kita perbuat.
Memiliki pengendalian emosi, tidak mudah marah, mudah memaafkan.
Wallahu ‘alam bishawab, semoga bermanfaat.***