Baca Juga: JELANG RAMADHAN, Sudah Benarkah Niat Puasa Kita? ini Penjelasan Ustaz Dziqri Shidiq
"Harapannya melalui Hajatan Sastra bisa mengenalkan para penyair muda ini dan bukunya yang dibahas, umumnya kepada publik Ciamis dan khususnya kepada para pegiat literasi," imbuhnya kemudian.
Di sisi lain, lewat Hajatan Sastra ini Wida Waridah mengaku ingin kembali menggelar event sastra di Ciamis yang sempat lama vakum akibat pandemi Covid-19.
"Rumah Koclak itu Januari 2019 lalu pernah bikin Kemah Sastra di Astana Gede Kawali. Acara itu selama 3 hari membahas banyak buku, ada cerpen, puisi, fiksi mini dan lain-lain pokoknya semua genre dibahas dari berbagai penulis," ungkapnya.
Sayangnya ketika pandemi Covid-19 menghantam, kelanjutan Kemah Sastra yang sedianya digelar lagi pada tahun 2020 terpaksa dibatalkan. Barulah di Maret 2022 ketika pandemi melonggar dan vaksin mulai merata, Rumah Koclak kembali berkegiatan lagi.
"Makannya kita bikin Hajatan Sastra, sebuah konsep yang sama dengan Kemah Sastra yaitu membedah buku tapi dengan durasi yang lebih pendek, efektif, dan mematuhi protokol kesehatan juga," jelasnya.
Mengenai pemberian judul acara Hajatan Sastra, Wida Waridah pun memiliki alasan kocaknya sendiri. "Supaya meriah aja, kan biasanya kalo hajatan suka ada yang nyambungan (menyumbang) ya siapa tau ya kan?," bebernya sembari tertawa.
Peserta Hajatan Sastra, Jesinta Moza Mustika (22) dari Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, IAI Darussalam Ciamis pun memberikan kesan dan pendapatnya tentang acara ini.
Mahasiswi Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir itu menyebut Hajatan Sastra sebagai event yang menarik, ia mengaku bahwa wawasannya seputar dunia sastra telah bertambah, khususnya tentang puisi.