Network
JURNAL SOREANG-Kepala Bina Mental Spiritual Setda Jabar, Dr. H..Supriyadi mengatakan, banyak anggaran Pemprov Jabar yang harus mengalami efisiensi, namun pembinaan manajemen masjid dan program satu hafiz satu desa tetap berjalan.
"Pembinaan ini sebagai upaya pengembangan masjid sebagai pembinaan umat," kata Supriyadi dalam pembukaan pembinaan masjid di Hotel Sutan Raja Soreang, Selasa 5 Oktober 2021.
Dengan adanya pandemi, kata Supriyadi, membuat para pengurus masjid harus memberdayakan diri dan masjidnya baik manajemen maupun dakwah digital.
Baca Juga: Kini Remaja Masjid Al Fathu Punya Warung Atas Uluran Tangan BAZNAS Kabupaten Bandung
"Pembinaan juga meliputi revitalisasi masjid sebagai pusat dakwah dan pembinaan masjid serta database potensi masjid," katanya dalam acara dihadiri Kepala Biro Kesra Setda Pemprov Jabar, H. Barnas Ajidin dan Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaaan Syariat Kemenag Jabar, H. Ahmad Patoni.
Para peserta berasal dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Bandung Barat.
"Pengurus masjid dari masjid raya, masjid kampus, DMI, BAZNAS, masjid agung kabupaten/kota, dan masjid besar kecamatan," katanya.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Puji Desain Masjid Ivan Gunawan: Bagus Sekali
Sedangkan Ahmad Patoni menyatakan, pandemi Covid-19 tak menghalangi pembinaan manajemen masjid karena negara harus hadir dan keberpihakan kepada masjid.
"Masjid adalah ujung tombak pembinaan umat khususnya ibadah dan akhlak masyarakat. Masjid bisa jadi sentra ketenangan dan kesejukan di tengah pandemi," katanya.
Hanya, masjid jangan sebatas ibadah khusus (mahdhah) melainkan pemberdayaan sosial kemasyarakatan.
Baca Juga: Masjid Alun-alun Banjaran : Tempat untuk Mengungsi dari Penjajahan Belanda
"Demikian pula dengan pengembangan digitalisasi masjid dan inovasi agar masjid berdaya dan memberdayakan," katanya.***
