Soal Mural, Ridwan Kamil: Tidak Semua Paham mana Kritik dan mana Bully

- 1 September 2021, 16:40 WIB
Pengendara sepeda motor berboncengan melewati mural dan grafiti di fly over Supratman Jalan Jakarta Kota Bandung.
Pengendara sepeda motor berboncengan melewati mural dan grafiti di fly over Supratman Jalan Jakarta Kota Bandung. /Portal Bandng Timur/hp.siswanti/

JURNAL SOREANG - Hingga kini mural masih banyak dan tersebar di tiap penjuru kota.

Di satu sisi, mural adalah salah satu seni yang dapat dijadikan media untuk menyampaikan kritik.

Hanya saja sekarang ini banyak mural yang dianggap menghina oleh pemerintah.

Baca Juga: Marak Mural, Warga Kelurahan Arjuna, Kota Bandung, Tak Ketinggalan, Mural untuk Pesan Moral

Ridwal Kamil berinisiatif mengajak warga berdialog.

Dialog dimaksudkan untuk menyepakati batasan antara kritik dan hinaan.

“Kita ini harus berdialog, dalam merumuskan batas. Batasan mana yang boleh dan pantas, mana yang tidak boleh dan tidak pantas,” ujar Ridwan Kamil dikutip Instagram pribadinya.

Baca Juga: Mural Mirip Presiden Jokowi Muncul di Dago Kota Bandung, Netizen: Makin Dilarang Makin Banyak

Berdialog memang diperlukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat dalam membedakan kritik dan hinaan.

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x