Wagub Jabar: Jadikan Masjid Sebagai Pusat Solusi Masalah Umat, Remaja Jadi Penggerak

- 14 Agustus 2021, 10:42 WIB
Tangkapan layar workshop literasi digital remaja masjid Kabupaten Bandung dan KBB, Sabtu 14 Agustus 2021.
Tangkapan layar workshop literasi digital remaja masjid Kabupaten Bandung dan KBB, Sabtu 14 Agustus 2021. /Sarnapi/js/

JURNAL SOREANG- Remaja masjid harus mengambil peran strategi dalam upaya masif sebagai solusi atas masalah kemasyarakatan.

Apalagi keberadaan masjid tak sekadar sebagai tempat ibadah khusus (mahdhah), tapi juga harus difungsikan untuk ibadah sosial.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat H.  Uu Ruzhanul Ulum saat membuka workshop dan webinar Literasi Digital,  Sabtu, 14 Agustus 2021.

Baca Juga: Waspada Maraknya Sampah Digital, Ini Cara Menangkalnya

Acara yang mengusung tema Ramatloka (Remaja Masjid Digital Bangun Solusi Sosial) berlangsung selama dua hari (Sabtu-Minggu) tersebut, diikuti remaja masjid dari berbagai daerah di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Selain kehadiran Uu Ruzhanul Ulim, acara juga diisi Nick Geisinger sebagai Wakil Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta.

Sedangkan pemateri adalah Deni Yudiawan (trainer dan penggiat internet), Ketua Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Jawa Barat, Pandu Hyangsewu, Yudha P. Sunandar (guru literasi digital SMP Al Kautsar), Icha Sinaga (penggiat literasi), dan Satrya Graha (Pemred Pikiran Rakyat).

Baca Juga: Wow! Pemakaian Internet Melesat 442 Persen Selama Pandemi Covid-19

Lebih jauh Uu berpesan agar remaja masjid bisa menjadi penggerak optimalisasi fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah mahdhah saja, seperti salat dan mengaji.

"Namun juga ibadah ghairu mahdhah, yaitu ibadah sosial, ekonomi, politik dan interaksi sosial masyarakat lainnya. Karena remaja hari ini adalah pemimpin di masa depan," ujarnya.

Seperti zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid menjadi pusat peradaban manusia dengan  berbagai kegiatan umat dilaksanakan.

Baca Juga: Internet Bagai Pisau Bermata Dua, Pemkot Cirebon Akan Fasilitasi Ruang Belajar bagi Rohis

Menurut Uu, masjid harus dimanfaatkan juga sebagai tempat diskusi politik, kegiatan ekonomi, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

“Ibadah ghairu mahdhah, yang manfaatnya bisa dirasakan banyak umat juga bernilai ibadah," katanya.

Aset masjid, lanjutnya, bukan hanya bangunan yang megah dan hebat, namun aset yang paling berharga dan hebat justru jamaahnya, kepengurusan yang hebat dan kuat serta pengelolaan jaringan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Banyak Remaja Masjid Bisa Jebol SNMPTN maupun SBMPTN, Rifa: Kami Sedang Data

"Remaja masjid sebagai bagian dari aset masjid yang paling berharga harus bisa mengambil peran krusial dalam mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat peradaban," katanya.

Sebagai bagian dari calon pemimpin masa depan, remaja masjid harus membangun kapasitas dirinya.

"Di antaranya dengan tidak malas menimba ilmu, membangun kesadaran dan mampu berkomunikasi dengan baik," katanya.

Sedangkan Nick mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa membangun kapasitas masing-masing remaja agar bisa   tampil sebagai agen perubahan.

Baca Juga: Perang Melawan Covid-19 Jauh Lebih Berat dengan Maraknya Hoaks, Ini Sikap Terbaik Menghadapi Hoaks

"Pemerintah AS menjadi kawan bagi seluruh bangsa Indonesia termasuk remaja agar bisa menjadi  ke arah positif yang bisa dimulai dari lingkungan keluarga dan sekitarnya," katanya.

Menurut Yudha, internet jangan hanya dilihat dari sisi negatif tapi harus dijadikan media solusi kehidupan.

"Kalau kita hanya melihat dari sisi negatif apalagi mengeluh, maka yang muncul adalah masalah bertubi-tubi. Tapi kalau kita jadikan peluang dan solusi, maka hasilnya akan luar biasa," ujarnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah