BOR Rumah Sakit Kota Bandung Tinggi, Sekda Ema Ungkap Penyebabnya

- 22 Juli 2021, 18:40 WIB
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menanggapi soal.angka keterian tempat tidur rumah sakit (BOR) yang tinggi.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menanggapi soal.angka keterian tempat tidur rumah sakit (BOR) yang tinggi. /Humas Kota Bandung

JURNAL SOREANG-Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Bandung selalu tinggi. Diketahui, BOR Kota Bandung per 20 Juli 2021 pukul 20.00 WIB mencapai 83,74 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mengungkap penyebab tingginya BOR di Kota Bandung.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya memberikan pelayanan maksimal bagi pasien terinfeksi Covid-19. Khusus untuk urusan rumah sakit, pihaknya tak membedakan identitas pasien.

Baca Juga: Ringankan Beban Ekonomi Warga Terdampak Covid-19, Forkopimcam Cicalengka Bandung Bagikan Ratusan Paket Sembako

"Kalau ada pertanyaan kenapa BOR selalu tinggi. Ya itu persoalannya. Karena banyak orang yang mengakses pelayanan kesehatan yang ada di Bandung, semuanya RS rujukan. Itu berdampak karena indikator yang menjadi perhitungan, BOR termasuk kematian," kata Sekda, dikutip dari infopublik.id,  Kamis, 22 Juli 2021.

Sekda mengungkapkan, apabila 29 rumah sakit di Kota Bandung hanya menangani warga Kota Bandung saja, diperkirakan BOR berada di bawah 60 persen.

BOR yang selalu tinggi, tambahnya, membuktikan rumah sakit di Kota Bandung menjadi rujukan dari berbagai daerah dan memberikan pelayanan bagi pasien yang berasal dari mana pun.

Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Koordinasi dengan BPJS Kesehatan Soal Klaim Pelayanan dan Tanggung Jawab pasda Rumah Sakit

"Saya tidak terlalu terjebak persoalan kasus, terpenting layanan maksimal. Karena pelayanan kesehatan kita tidak bisa membatasi, mau penduduk mana saja boleh, dan itu dibuktikan 45 persen penduduk luar Kota Bandung. Jadi pelayanan dari mana pun harus dilakukan, apalagi RSHS itu milik Jawa Barat," terangnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah