JURNAL SOREANG- Remaja masjid memiliki peran strategi dalam upaya masif, menangkal sampah digital.
Gelombang sampah digital berupa ujaran kebencian, fitnah, pornografi dan konten negatif lain menjadi "virus" yang lebih berbahaya ketimbang Covid-19.
Banjir sampah digital harus dihentikan, setidaknya dihadapi dengan konten positif, inspiratif dan memotivasi semangat berkarya.
Baca Juga: Waspada Maraknya Sampah Digital, Ini Cara Menangkalnya
Di ruang itulah, peran remaja masjid sangat diperlukan. Selain memiliki kedekatan dengan pengguna sosmed yang mayoritas berusia muda, religiusitas remaja masjid menjadi modal dasar yang menentukan.
"Remaja masjid sebagai bagian dari calon pemimpin masa depan, harus membangun kapasitas dirinya. Selalu melihat sisi positif dalam setiap keadaan, termasuk dalam memanfaatkan internet," ungkap pengamat internet, Deni Yudiawan saat Webinar dan Workshop Literasi Digital Cirebon hari kedua Minggu, 27 Juni 2021.
Acara yang mengusung tema Ramatloka (Remaja Masjid Digital Bangun Solusi Sosial) berlangsung selama dua hari Sabtu-Minggu, 26-27 Juni 2021.
Baca Juga: IRMA Jabar Terima Penghargaan YouTube, Dakwah Digital IRMA Patahkan Mitos
Kegiatan yang disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat ini bertujuan meningkatkan kapasitas remaja masjid sebagai calon pemimpin, terutama menghadapi serbuan sampah digital.