Network
JURNAL SOREANG – Permasalahan Angka Stunting di Jawa Barat terhitung masih tinggi.
Berbicara stunting tentu yang tergambar adalah sebagai sebuah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga terlihat perawakan anak lebih pendek dari anak normal seusianya serta memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil,
sebagai Bunda Genre Jawa Barat sebagaimana dikutip dari postingan yang diunggah akun Instagram @bkkbnjawabarat @infinitygenre pada 30 Mei 2021 menyatakan bahwa stunting dapat dicegah dengan asupan gizi dan pengasuhan yang baik pada seribu hari pertama kehidupan yaitu sejak janin hingga bayi berumur 2 tahun.
Baca Juga: Jadwal Acara NET TV pada Jumat, 4 Juni 2021, Saksikan Tayangan Spesial I Pop,The Return of Superman
"Seribu hari pertama kehidupan (HPK) adalah saat penting dalam pencegahan dan penanggulangan stunting sebagai periode sensitif yang menentukan kualitas hidup di masa yang akan datang," jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan dan penanggulanan stunting ini Bunda Genre Jawa Barat, mengajak kepada para remaja Jawa Barat untuk ikut berperan aktif dengan cara, pertama memiliki perencanaan yang matang bila akan membangun keluarga.
Yang kedua, para remaja harus mengenal stunting sejak dini yaitu melalui yang namanya Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR), dan ketiga harus ingat semangat 21 25 keren sebagai slogan Genre yaitu menikah diusia ideal bagi laki-laki usia 25 tahun dan perempuan di usia 21 tahun.
"Karena 1.000 HPK sebagai periode utama untuk pencegahan stunting tentunya secara idealnya, pencegahan stunting harus dimulai lebih awal yaitu pada masa remaja," imbuhnya.
