Shalat Tarawih di Masjid Pusdai, Emil: Protokol Kesehatan Diterapkan dengan Ketat

- 13 April 2021, 10:56 WIB
 Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melaksanakan salat tarawih perdana bulan Ramadan 1442 hijriah di Masjid Pusdai, Kota Bandung.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melaksanakan salat tarawih perdana bulan Ramadan 1442 hijriah di Masjid Pusdai, Kota Bandung. /

JURNAL SOREANG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil melaksanakan shalat tarawih perdana bulan Ramadhan 1442 Hijriah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (12/4/2021). Shalat tarawih bersama masyarakat tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Selain pembatasan, yakni 50 persen dari kapasitas masjid, jemaah disiplin memakai masker dan membawa sejadah masing-masing.

Masyarakat pun terlihat antusias melaksanakan shalat tarawih berjemaah. Pada pukul 18:30 WIB, masyarakat sudah datang ke masjid. Jaga jarak pun diterapkan dengan baik.

"Untuk menjaga diri kita dan jemaah, jadi mohon maskernya tetap digunakan, menjaga jarak, dan titip ke DKM Masjid mana pun agar kapasitas harus 50 persen," kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil—saat memberikan sambutan.

Kang Emil mengatakan, kendati Ramadhan tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, masyarakat harus tetap produktif dan beribadah dengan aman serta nyaman."Pandemi ini mengajarkan kita agar tidak boleh patah dan kalah. Tetap melaksanakan apa saja, tapi jauhi kemudaratan dengan menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Kang Emil pun mengajak umat Islam untuk menjadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum melatih kesabaran, berlomba-lomba dalam kebaikan, dan meningkatkan ibadah, baik di masjid maupun di rumah."Kami ingin bulan Ramadhan ini menjadi momentum memperkuat kesabaran, kebaikan, ibadah dan menolong fakir miskin," tuturnya.

Baca Juga: Zona Kuning dan Zona Hijau Diperbolehkan Sholat Tarawih di Masjid, Berikut Keterangan Kemenag

Baca Juga: Sambut Ramadan! Shalat Tarawih Berjemaah Diperbolehkan, Ini Tanggapan Anggota DPRD Kabupaten Bandung

Kang Emil berpesan kepada pengurus masjid untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan saat menyediakan takjil. Jika itu dilakukan, musafir tetap terbantu dan penularan Covid-19 dapat dicegah. Ia pun berharap kemenangan di bulan suci ini dapat diraih semua umat muslim.

"Titip agar tradisi takjil diatur, tetap ada, tapi dengan proses yang baik sehingga kita bisa tetap menolong para musafir," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah