Network
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para peserta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dan tetap semangat dalam mengikuti kegiatan ini demi mencari wawasan dan pengetahuan," katanya.
Walaupun seperti yang kita ketahui bahwa hingga saat ini semua kegiatan dilaksanakan secara daring, namun tidak mengurangi semangat para peserta untuk mengikuti kegiatan ini.
"Alhamdulillah peserta yang tercatat oleh panitia yaitu 210 peserta. Walaupun di era pandemi Covid-19 yang sudah 1 tahun ini, para remaja masjid masih terus bersemangat dalam menghidupan syiar dakwah Rasulullah SAW," katanya.
Baca Juga: IRMA Jabar Bentuk Forum Sekretaris IRMA Sekolah dan Madrasah Se-Jawa Barat, Ini Tujuannya
Sedangkan Pembina IRMA Jawa Barat, H Saepuloh mengatakan, remaja masjid sekolah dan madrasah merupakan agen perubahan.
"Sebagai remaja yang aktif dan kreatif, remaja masjid sekolah dan madrasah dituntut untuk dapat membawa perubahan pada kehidupan yang lebih dinamis dan modern," katanya.
Dengan pengetahuan dan pendidikan yang lebih berkembang dari sebelumnya, khususnya pengetahuan dan pendidikan Islam, maka para remaja masjid sekolah dan madrasah diharapkan dapat membawa perkembangan positif di segala aspek.
Baca Juga: Budaya Lokal Indonesia di Ikatan Cinta: Jamu Kuat Hingga Tempe Pernikahan Al dan Andin
"Remaja masjid sekolah dan madrasah memiliki kapasitas sebagai roda penggerak utama pembangunan masyarakat. Sebab pemuda dapat diandalkan sebagai roda penggerak yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan baru masyarakat era digital dengan kreativitas dan inovasinya," ujarnya.
Semwntara Pembina IRMA Jawa Barat, Rifa Anggyana, menyambut baik keputusan pemerintah tentang rencana digulirkannya kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka yang Insya Allah pada bulan Juli mendatang tepatnya tahun ajaran baru 2021-2022.
