JURNAL SOREANG- Pada akhir-akhir ini, Bangsa Indonesia mengalami musibah dan bencana bertubi-tubi. Hampir setahun Indonesia terkena musibah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan, krisis ekonomi, dan keresahan sosial yng cukup luar biasa bagi masyarakat.
Indonesia juga kini dilanda berbagai bencana alam baik gunung meletus, kecelakaan, banjir, longsor sampahli gempa bumi yang banyak menimbulkan korban jwa yang sangat banyak.
Untuk menghadapi hal ini, setidaknya ada lima obat ampuh menurut Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jabar, Prof. Dr. H. M. Najib, seperti disampaikan dalam istigasah virtual Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar, Kamis malam, 28 Januari 2021.
Baca Juga: Ini Sikap Terbaik dalam Menghadapi Musibah Bencana yang Kini Marak
1. Fahami makna musibah.
Al-Qur’an mengungkapkan bentuk fenomena musibah dengan bentuk kata mushibah dan bala. Syekh Al-Qurthubi mengungkapkan musibah sebagai semua peristiwa yang menyakiti kaum beriman, musibah mencakup bencana dan segala hal yang membawa kerugian dan kejelekan dalam kehidupan seharia-hari dalam pandangan manusia.
Yakini dunia merupakan tempat ujian bagi manusia, dunia tidak bisa bebas dari musibah. Sesuatu yang menimpa kehidupan umat manusia, terutama musibah hakikatnya telah ditentukan oleh Allah Swt sehingga harus menerima dengan sabar dan tabah. Dalam setiap bencana atau musibah pasti ada hikmah, dan tujuan dari Allah SWT.
2. Ingat bencana adalah peringatan agar manusia kembali ke jalan yang benar, jalan Allah. Peringatan berupa musibah atau bencana alam itu bisa saja berdampak atau mengena bukan saja kepada orang-orang yang banyak berbuat kemaksiatan kepada Allah tetapi juga kepada orang-orang yang saleh.
Baca Juga: Mantul, TK Assalaam Gelar Istigasah Virtual Sekaligus Penggalangan Dana Korban Bencana
3. Kiat 2S, sabar dan syukur.
Ada empat bentuk sikap manusia dalam menghadapi musibah
Pertama, Orang-orang yang lemah yang selalu berkeluh kesah terhadap setiap keadaan, mengadu dan meratapi keadaan hari-hari , bahkan terkadang bertindak di luar batas untuk melampiaskan amarah atas takdir yang ia terima. Orang-orang seperti ini adalah lemah iman.
Kedua, orang sabar menyikapi musibah dengan cara menahan diri dari melakukan hal-hal yang kufur dan maksiat, berdoa kepada Allah agar Allah menyingkirkan musibah dengan Kekuasaan-Nya.
Ketiga, orang-orang yang selalu berlapang dada ketika menerima musibah, dengan sangat menyadari semua musibah terjadi atas kekuasaan Allah. Tidak ada yang bisa menolak atas kekuasaan Allah Swt.
Keempat, orang-orang yang bersyukur menyikapi musibah ini pasti mendatangkan hikmah dan pelajaran sehingga mereka menikmati atas peristiwa musibah, karena menyadari bahwa Allah tidak akan membenai suatu kaum di atas kemampuannya.
4. Munajat kepada Allah Swt agar semua musibah segera berakhir dan mohon agar setelah musibah Allah menurunkan segala rahman dan rahim-Nya kepada umat manusia.
6. Ikhtiar menjauhi ingkungan yang rawan bencana termurah menjauhkan diri dari kemaksiatan dan kekufuran yang mengundang datangnya bencana.***