Peristiwa itu diduga akibat hujan deras yang mengguyur Kecamatan Cimanggung dan sekitarnya. Tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan tebing tanah setinggi 20 meter dan panjang 40 meter di belakang Perum Pondok Daud longsor dan menerjang bangunan rumah warga.
Sementara itu, tiga orang selamat dan delapan orang masih dalam pencarian. Hal ini menurut Kantor Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Bandung.
Baca Juga: Kondisi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sehat dan Layak Terbang
Kepala SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan masih ada sejumlah orang yang dicari karena diduga masih tertimbun tanah longsoran.
"Korban yang tertimbun material longsor di Desa Cihanjuang sejumlah 22 orang yang terdiri dari tiga orang selamat, 11 dalam keadaan meninggal dunia, dan delapan orang masih dalam pencarian akibat longsor," kata Deden dikutip dari ANTARA, Minggu, 10 Januari 2021.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.30 WIB ketika wilayah tersebut sedang dilanda hujan. Kemudian longsor susulan terjadi pada pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Pilot Sriwijaya Air Terkenal Saleh dan Santun, Tinggalkan Anak yang Masih TK
Petugas pun melakukan pencarian hingga pukul 01.22 WIB, Minggu. Namun proses pencarian itu dihentikan sementara karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan karena masih turunnya hujan.
"Kepala Kantor Basarnas Bandung beserta seluruh jajaran mengucapkan bela sungkawa sedalam dalamnya terhadap seluruh korban dan juga warga terdampak di Desa Cihanjuang, terlebih banyak rekan potensi SAR yang sedang bertugas menjadi korban longsor ini," kata Deden.***