Di sisi lain, Inne juga tak habis pikir kenapa rumahnya tidak terkena pembebasan dari proyek tersebut, karena kini menjadi satu-satunya rumah di lingkungan tersebut.
"Yang lain di belakang, depan dan samping rumah saya terkena pembebasan. Rumah saya tidak, jadi otomatis selain tinggal sendiri di dalam rumah, di lingkungan terdekat pun saya tinggal sendiri," tutur Inne.
Baca Juga: Dari Formasi Sejuta PPPK, Pemerintah Baru Ajukan 174.077 Formasi. Guru Honorer agar Dorong Pemda
Sementara itu sang ketua RT Yanto Susanto (45) mengatakan, dampak pekerjaan proyek KCIC telah membuat banyak kerusakan rumah dan kerugian lain yang dialami oleh warga di lingkungan tersebut.
"Kerusakan dan kerugian sudah dialami warga sejak proyek berjalan dan masuk ke area pemukiman kami pada Januari 2020. Sejak itu alat berat mulai masuk dan masalah terus muncul sampai sekarang," kata Yanto.
Bahkan, kata Yanto, hingga saat ini ratusan rumah warga selalu digenangi banjir saat hujan, sejak proyek tersebut berjalan.
Baca Juga: Kampus Ini Masuk MURI untuk Hal Unik. Ini Rekornya
"Yang tergenang hampir mencapai setengah komplek, ruko saja mencapai 100 unit yang biasa tergenang. Belum lagi, jalan yang menjadi akses mobilitas kami juga tergenang," kata Yanto.
Yanto menambahkan, keluhan itu sebenarnya sudah sempat ditampung oleh pihak KCIC dan CREC saat mereka beraudiensi dengan warga pada 4 Januari 2020 lalu.