JURNAL SOREANG - Ketegangan terkait gagalnya study tour SMAN 21 Bandung membuat Gubernur Ridwan Kamil angkat bicara.
Gubernur yang kerap disapa kang Emil ini, mendorong para murid untuk melakukan study tour yang baik. Hal ini dilakukan untuk menghindari penipuan.
“Saya sering menyarankan siswanya untuk mengadakan study tour sendiri. Jangan rekrut pihak ketiga yang kadang heboh," kata Gubernur Ridwan Kamil, Kamis (24/5/2023) di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, dikutip Antara.
<iframe width="300" height="150" data-class="ads-script" data-type="ads-script"><br /><!--<br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309"<br />crossorigin="anonymous"></script><br /><ins class="adsbygoogle"<br />style="display:inline-block;width:320px;height:100px"<br />data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"<br />data-ad-slot="8257440956"></ins><br /><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><br />--><br /></iframe>
Menurutnya, kegiatan study tour seharusnya dilakukan oleh pihak sekolah, namun dalam pelaksanaannya tidak memberatkan siswa.
Baca Juga: 50th Golden Memorial Wingday, Ratusan Moge HDCI Singgah dan Bersilaturahmi ke Bupati Ciamis
“Menurut saya, yang namanya ekskursi itu perlu, karena tidak semua ilmu didapat di dalam kelas. Tapi biasanya dinamis. Jadi kuncinya asal tidak memberatkan karena merasa kasihan dengan siswa yang tidak bisa" lanjut Gubernur.
Di sisi lain, disinyalir study tour yang gagal, meski sempat molor dari jadwal, akan dilakukan kemudian hari. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya.
"Terkait pelaksanaan study tour, kata kepala sekolah kegiatan tetap dilakukan tapi waktunya diundur jadi pertengahan Juni ya," kata Wahyu.
Baca Juga: Profil dan Biodata Aisha Nurra Datau Pemeran Kalypso Dirgantari di Serial Terbaru A+ 2023
Selain itu, SMAN 21 Bandung diminta menghadap kantor dinas regional 7 untuk menjelaskan sifat permasalahannya.
Pada Rabu (24/5/2023), aparat menangkap pelaku yang mengambil uang untuk study tour SMAN 21 Bandung. Pelakunya, ICL muka merah, adalah seorang trainee PT Grand Traveling Indonesia. Sedikitnya Rp 400 juta tidak disetorkan ke biro perjalanan.
Akibatnya, ratusan siswa IPA dan IPS kelas 11 membatalkan study tour selama tiga hari ke Yogyakarta dari Rabu (24/5) hingga Jumat (26/5).
Baca Juga: Imbas Maraknya Penipuan Tiket Konser Coldplay, BSN Bakal Berlakukan SNI untuk Promotor Musik
Padahal, jadwal study tour sudah direncanakan dua bulan lalu, tepatnya Maret 2023. Setiap mahasiswa harus membayar Rp 1,3 juta. Namun, pada hari pemberangkatan, juru kunci tidak menunjukkan tanda-tanda akan dilakukannya ekskursi.
Akhirnya kabar gembira datang dari pihak sekolah yang menyatakan bahwa meskipun ada kendala, study tour tetap diselenggarakan. Selain itu, SMAN 21 Bandung diminta menghadap kantor dinas regional 7 untuk menjelaskan sifat permasalahannya.
"Dan siang ini Kepala Sekolah diminta ke Kanwil 7. Makanya kami minta konfirmasi lebih detail apa yang dilakukan," ujarnya. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang