Tradisi Unik Kampung Adat Miduana Sambut Ramadhan, Wina: Wujud Rasa Syukur Hadapi Bulan Penuh Ampunan

3 Mei 2022, 19:39 WIB
Tradisi Unik Kampung Adat Miduana Sambut Ramadhan, Wina: Wujud Rasa Syukur Hadapi Bulan Penuh Ampunan /Cianjurkab.go.id

JURNAL SOREANG - Miduana memiliki tradisi unik yang selalu dilaksanakan setiap taunnya di bulan suci Ramadhan, tradisi tersebut biasanya dilakukan di Kampung Adat Miduana Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Dilansir dari Situs Pemerintah Kabupaten Cianjur yang diunggah pada 1 April 2022, warga Desa Balegede secara berbondong-bondong melaksanakan acara kuramasan.

Acara Kuramasan sendiri merupakan tradisi mandi masal yang dilakukan di Kampung Miduna, yang digelar ketika akan menghadapi bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Pasti Lezat! Berikut Cara Membuat Pai Cokelat Mini untuk Lebaran Idul Fitri, Bisa Tanpa Oven?

“Kegiatan ini merupakan tradisi yang masih melekat dan dijalankan oleh masyarakat kami, biasa kami lakukan sehari menjelang pelaksanaan ibadah puasa tiba,” ucap Rustiman selaku Ketua Dewan Adat yang didampingi oleh Kokolot Adat Miduana, Abah Yayat.

Ikut hadir pada acara tersebut, antara lain ada Cecep Diki Haryadi Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kab. Cianjur, Ijuh Sugandi Camat Naringgul, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Cianjur, M. Rohman.

Selain itu, Asep Sutisna Kepala Desa Balegede Naringgul, Ketua Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia (Lokatmala Foundation), Wina Resky Agustina, Pegiat Budaya Kemendikbud Ristek Dika Dzikriawan, serta Ira Tasti Sidarta Ketua Rambati Nusantara.

Selain itu ada Wina Rezky Agustina, selaku pendamping Warga Adat Miduana menuturkan bahwa, tradisi mandi kuramasan tersebut dilakukan dari pagi sampai waktu menjelang jumatan.

Baca Juga: INFO LALU LINTAS IDUL FITRI 2022: Selama Musim Mudik 2022, Kecelakaan Lalu Lintas Mencapai Ribuan

Dan dilakukan sebelum waktu jumatan tiba (jika jatuh pada hari jumat), sehari sebelum ibadah puasa berlangsung para warga akan datang menuju Cipandak untuk melakukan mandi kuramasan.

Selain itu, para warga juga berbondong-bondong membersihkan sampah-sampah yang ada disungai, kemudian diangkat menuju pinggir sungai.

“Semua kegiatan ini dilakukan secara gotong-royong penuh kegembiraan sebagai wujud rasa syukur warga menghadapi bulan penuh ampunan dan kepedulian terhadap sesama,” tutur Wina.

Sebelum melakukan kuramasan, para warga memanjatkan niat serta doa terlebih dahulu yang dipimpin oleh pemimpin adat kemudian turun ke sungai.

Baca Juga: Gagal Move On! Ditinggal Pergi Lionel Messi, Barcelona Langsung Nihil Prestasi

Setelah pelaksanaan kuramasan berlangsung, para warga juga melakukan kegiatan mayor ditepi sungai atau makan bersama.

“Dari tradisi mandi Kuramasan ini saja kita belajar tentang pentingnya membersihkan diri lahir batin, memulai sesuatu dengan niat yang baik dan persiapan yang paripurna,"

"1selalu memelihara kekompakan, serta peduli sesama. Sehingga pada saat saum Ramadhan batin sudah bersih, mental sudah siap semata-mata hanya untuk memfokuskan kepada ibadah,” ucap Wina.

Selain menjadi sebuah tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadhan, tradisi kuramasan juga menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung dan dikenal sebagai salah satu kearifan lokal yang unik.

Baca Juga: Ditawar 5,3 Miliar Dolar AS oleh Bos Ineos Jim Ratcliffe, Chelsesa Bisa Pecahkan Rekor Klub Olahraga Termahal

Saep Lukman selaku Staf Ahli Bidang Hubungan Masyarakat mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengupayakan pembangunan untuk berbagai fasilitas pendukung, seperti menerbitkan regulasi atas keberadaan Kampung Adat Miduana tersebut agar tetap lestari untuk kedepannya.

Menurutnya, kedusunan Miduana adalah perkampungan yang tentu saja masih memegang teguh tradisi kesundaan yang kuat di kehidupan sehari-hari.***

Editor: Rustandi

Sumber: Cianjurkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler