JURNAL SOREANG - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Republik Indonesia, Dwi Listyawardani, selaku Pembina Wilayah Program Bangga Kencana Jawa Barat, hari Kamis 24 Juni 2021 meninjau secara langsung Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta sebagai rangkaian kegiatan “Safari Bangga Kencana” Harganas ke-28.
Dalam kunjungannya, Dwi Listyawardani didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Wahidin dan Sekretaris DPPKB Purwakarta.
Deputi sangat mengapresiasi rangkaian kegiatan Pelayanan KB di Purwakarta yang berhasil melayani 1.831 akseptor.
Baca Juga: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Wakiki Jawa Barat di Virtual Expo UPPKA Nasional 2021
Mayoritas pelayanan KB yang diakses masyarakat adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Hal ini membuktikan bahwa pelayanan KB masih sangat memungkinkan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Tapi tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Baca Juga: Kinerja Jajaran DPPKB Purwakarta dan Petugas PK 21 Mendapat Apresiasi Kepala Perwakilan BKKBN Jabar
Kegiatan ini sekaligus menjawab kebutuhan pelayanan KB bagi masyarakat luas.
Jumlah target 1.831 akseptor yang dipatok Purwakarta kali ini memiliki arti tersendiri.
Angka itu diambil dari sejarah lahirnya Kabupaten Purwakarta, yaitu tahun 1831.
Rangkaian kegiatan "Safari Bangga Kencana" selain untuk memperingati Hari Keluarga Nasional Ke-28 dan HUT IBI Ke-70, juga sebagai bagian dari rangkaian Peringatan Hari Jadi Purwakarta yang akan diperingati 20 Juli mendatang. Karenanya, pelayanan KB dilaksanakan dari tanggal 18 Juni sampai dengan 31 Juli 2021.
Baca Juga: BKKBN Jabar Mulai Serius Tangani KB PascaPersalinan
Dalam arahannya, Dwi Listyawardani menyampaikan tenaga lini lapangan Program Bangga Kencana kedepan harus terus bisa meningkatkan kualitas KIE di masyarakat.
Terutama terhadap sasaran KB Pria, karena sejauh ini tanggung jawab reproduksi masih banyak dibebankan hanya kepada perempuan.
Padahal itu merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri.
“Kualitas KIE saya harap terus bisa ditingkatkan, sasaran program bangga kencana ke depan harus bisa lebih menyasar kaum pria supaya lebih meningkat partisipasinya. Sejauh ini tanggung jawab reproduksi masih banyak dibebankan pada kaum perempuan, padahal itu merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri,” jelasnya.
Selain meninjau Pelayanan KB di Puskesmas Darangdan, Tim BKKBN Provinsi Jawa Barat juga menyempatkan melakukan pemantauan pelayanan KB ke Puskesmas Plered.***