Belasan Warga Tewas Akibat Longsor di Sumedang, Petugas dan Wartawan Sempat Selamatkan Diri

10 Januari 2021, 11:22 WIB
Caption : Suasana bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Akibat longsor susulan sehingga menimpa petugas yang sedang melakukan pencarian korban.. /Twitter @bnpb_indonesia

JURNAal SOREANG- Sebanyak 11 orang dilaporkan tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu sore, 9 Januari 2021. 

Namun belum tuntas pencarian korban, terjadi longsor susulan pada Sabtu malam sehingga menimpa petugas bahkan wartawan

Longsor susulan terjadi tepat pada pukul 19.30 WIB. Saat itu petugas yang tengah melakukan pendataan terkena serpihan dan meterial lumpur.

Baca Juga: 9 Kecamatan Rawan Banjir 2 Kecamatan Rawan Longsor, Pemkab Bandung Bahas Status Siaga Bencana

Suasana panik dan mencekam terjadi saat longsor sebab saat itu  banyak aparat dan wartawan sedang berada di lokasi.

Bahkan, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cimanggung,  Suhanda,  dikabarkan meninggal dunia akibat longsor susulan tersebut. Sedangkan Komandan Rayon Militer (Danramil) Cimanggung Kapten Inf Setyo Pribadi dilaporkan hilang kontak. Sedangkan Ipda Dani anggota Polsek Cimanggung ditemukan dalam kondisi patah tulang.

Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto yang datang meninjau lokasi kejadian bersama awak media nyaris jadi korban. Warga dan beberapa awak media terluka dan dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Raja Arab Saudi Disuntik Vaksin Covid-19, Vaksin Diberikan Gratis ke Semua Warga

Sebelumnya longsor pertama  menerjang Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, pada  Sabtu  sore. Sebanyak 11 warga dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.

Peristiwa itu diduga akibat   hujan deras yang mengguyur Kecamatan Cimanggung dan sekitarnya. Tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan tebing tanah setinggi 20 meter dan panjang 40 meter di belakang Perum Pondok Daud longsor dan menerjang bangunan rumah warga.

Sementara itu, tiga orang selamat  dan delapan orang masih dalam pencarian. Hal ini menurut  Kantor Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Bandung.

Baca Juga: Kondisi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sehat dan Layak Terbang

Kepala SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan masih ada sejumlah orang yang dicari karena diduga masih tertimbun tanah longsoran.

"Korban yang tertimbun material longsor di Desa Cihanjuang sejumlah 22 orang yang terdiri dari tiga orang selamat, 11 dalam keadaan meninggal dunia, dan delapan orang masih dalam pencarian akibat longsor," kata Deden dikutip dari ANTARA, Minggu, 10 Januari 2021.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu  sekitar pukul 15.30 WIB ketika wilayah tersebut sedang dilanda hujan. Kemudian longsor susulan terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: Pilot Sriwijaya Air Terkenal Saleh dan Santun, Tinggalkan Anak yang Masih TK

Petugas pun melakukan pencarian hingga pukul 01.22 WIB, Minggu. Namun proses pencarian itu dihentikan sementara karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan karena masih turunnya hujan.

"Kepala Kantor Basarnas Bandung beserta seluruh jajaran mengucapkan bela sungkawa sedalam dalamnya terhadap seluruh korban dan juga warga terdampak di Desa Cihanjuang, terlebih banyak rekan potensi SAR yang sedang bertugas menjadi korban longsor ini," kata Deden.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler